Menurut Paman korban, Muhtar, penganiayaan itu terjadi saat jam istirahat, Senin (25/4/2016). "Keponakan saya sempat berkelahi dengan anak pelaku dan anaknya itu nangis. Enggak terima, pelaku bawa ponakan saya ke rumah kosong," terang Muhtar. Pelaku datang ke sekolah dan membawa Ihsan tanpa sepengetahuan gurunya.
Di rumah kosong itu, kata Muhtar, keponakannya Ihsan ditendang di bagian kepala, dada, serta lehernya. "Keponakan saya juga diludahinya. Akibat aniaya itu, ponakan saya sesak napas dan hampir tak sadarkan diri. Ihsan dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Keluarga Ihsan pun akhirnya melaporkan kasus dugaan penganiayan ini ke Polres Tasikmalaya. Sementara itu Kasatreksrim Polres Tasikmalaya AKP Pandu Winata menyatakan seharusnya ini hanyalah masalah perkelahian anak biasa, namun salahsatu orangtua bertindak berlebihan dengan membalas korban.
"Secara fisik sih ditemukan tanda luka kekerasan pada anak itu. Kita tapi masih menunggu hasil visum yang dikeluarkan dari pihak RSUD Singaparna," kata Pandu.
Menurut Pandu hingga saat ini polisi belum mengamankan pelaku. "Ya belum, kita masih tunggu hasil visum," tandasnya (ern/err)