Sumarni (33) adalah salah satu dari banyaknya petugas penyapu jalan di Kota Bandung. Banyak kisah selama hampir 2 tahun menjadi penyapu jalan. Dari terserempet motor hingga dimaki warga.
Sumarni bekerja dari pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB. Saat ini dia bertugas menyapu di area Jalan Merdeka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain sapunya tergilas motor, Sumarni juga sering menemui warga yang buang sampah sembarangan. Padahal sudah jelas Ia sedang menyapu untuk membersihkan sampah di jalan.
"Masih banyak yang suka buang sampah, kalau keliatan saya tegur baik-baik. Tapi ada yang balik marah," tutur Sumarni.
Saat itu, Sumarni sedang bertugas di Alun-alun. Lalu ada anak kecil yang sedang bermain bersama orang tuanya, membuang sampah sembarangan. Sumarni menegur orang tuanya. Tapi Ia malah kena semprot balik.
"Saya bilang, Ibu itu anaknya buang sampah sembarangan. Eeh malah saya dimarahin. Katanya namanya juga anak kecil," ceritanya.
Meski banyak rintangan, namun Ibu dari 5 orang anak ini tetap semangat membersihkan jalanan di Kota Bandung. Ada kebanggan tersendiri dalam diri Sumarni, jika melihat kotanya bersih dari sampah.
Sumarni tak merasa malu. Malah Ia memberikan contoh kepada anak-anaknya, bahwa petugas kebersihan itu adalah pekerjaan mulia dan membanggakan.
"Saya bilang ke anak-anak saya. Membersihkan sampah di jalan ini menyita tenaga. Semoga kalian bisa mengerti, agar tidak membuang sampah sembarangan. Kalau jalanan di Bandung bersih kan kita senang," kata perempuan yang pernah bekerja menjadi pembantu rumah tangga tersebut.
Di Hari Kartini ini Sumarni mendapatkan pin penghargaan sebagai perempuan penginspirasi dari istri Wali Kota Bandung, Atalia Praratya Kamil di halaman Best Western Premier La Grande, Jalan Merdeka Bandung.
Sumarni terharu dan bangga. Pekerjanya sebagai penyapu jalan bisa dihargai oleh banyak orang.
"Saya senang, bangga. Saya pengen Bandung bersih. Jangan buang sampah sembarangan ya," pesan Sumarni. (avn/dra)












































