"Pemkot Bandung kok cuek. Karena dibiarkan saja, selama satu tahun sampah-sampah menjadi menumpuk seperti ini," ucap Gojali (50), warga yang rumahnya tak jauh dari 'bukit' sampah di Jalan Baturengat, Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Rabu (6/4/2016).
Limbah mayoritas jenis sampah rumah tangga dan industri ini berada di area samping jembatan yang di bawahnya merupakan ruas jalan Tol Purbaleunyi. Luas hamparan limbah memiliki panjang 40 meter, lebar 10 meter dan ketebalan 5 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Area 'bukit' sampah tersebut memang berada jauh dari permukiman penduduk setempat. Namun kehadiran hamparan limbah beraroma busuk ini tak elok dipandang warga dan pengendara yang melintasi jembatan penghubung atau batas wilayah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Cigondewah Kaler, Usep Yudha Prawira, menyebut pihak PD Kebersihan Kota Bandung sudah mengetahui permasalahan 'bukit' sampah di kawasan tersebut. "Nyatanya belum ada solusi. Kalau kami dari aparat kewilayahan, terus terang tidak sanggup menangani permasalahan tumpukan sampah. Ya karena kan butuh kendaraan berat untuk mengeruk 'bukit' sampah sebanyak ini," ujar Usep di lokasi.
Usep bersama Tim Kebersihan Cigondewah Kaler tidak lepas tangan berkaitan lautan sampah di tempat tersebut. Mereka malah mengangkut sampah yang sempat tumpah berserakan di jalan umum. "Kami punya satu armada motor bak sampah, lalu personel terbatas. Melihat berkubik-kubik sampah begini, butuh berhari-hari kalau cuma mengandalkan satu motor bak sampah," ujar Usep.
"Ya seharusnya kendaran backhoe datang ke sini. Setelah itu truk-truk mengangkut sampahnya," kata Usep menambahkan. (bbn/try)