Hal itu disampaikan Aher usai meninjau pelaksanaan UN di SMAN 20 Bandung Jalan Citarum, Senin (4/4/2016). "Mudah-mudahan sebelum saya selesai (2018) bisa semua ya," ujar Aher.
Ia menyebutkan bahwa jumlah sekolah yang melaksanakan UNBK pada tahun 2016 ini sudah meningkat 4 kali lipat dibanding tahun 2015 lalu yang semula 102 sekolah menjadi 402 sekolah. Sementara jumlah sekolah tingkat SMA/SMK sebanyak 6.019 sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supaya bisa melaksanakan UNBK, sekolah harus memiliki komputer sebanyak siswa kelas XII yang akan mengikuti ujian. Atau minimal setengah dari jumlah siswa supaya kalau dilaksanakan dengan sistem shift hanya 2 shift saja.
Untuk pengadaan komputer ini Aher akan akan membuat surat edaran supaya BOS PMU ini bisa digunakan untuk pembelian komputer.
"BOS PMU ini ada yang dari pusat dan provinsi. Pengadaan komputer ini lewat PMU itu. Karena dari pusat tidak ada peruntukannya untuk komputer sementara kebutuhannya ada. Itu yang diminta oleh kepsek," tuturnya.
Ia berharap dengan pelaksanaan UNBK, anggaran UN akan terpangkas karena tidak ada lagi biaya cetak soal, pengamanan soal distribusi dan lainnya.
"UNBK juga membuat siswa di era digital termanjakan. Karena lebih mudah," kata Aher.
Untuk pembelian komputer juga menurut Aher bisa memanfaatkan sumberdaya seperti membeli komputer atau laptop hasil rakitan siswa SMK .
"Jadi nanti kita usulkan ke LKPP untuk e-catalog, jadi nanti diusulkan misalnya komputer SMKN 2 masuk ke e-catalog. Jadi ada cara legal secara hukum untuk menghargai karya anak bangsa," tuturnya.
Saat ini sekolah yang melaksanakan UNBK di Jabar diakui Aher sebagian besar ada di daerah perkotaan.
(tya/ern)











































