"Panggil saja saya ini Soleh 'Curug Ece'. Kawan-kawan menjulukinya begitu," ucap Soleh membuka obrolan bersama detikcom, beberapa waktu lalu.
Lima tahun sudah Soleh mengawal bendungan di Sungai Cikapundung Kolot. Dia mengakui ada beberapa pedagang nakal di Pasar Kordon yang seenaknya melempar sisa sampah ke sungai tersebut. "Tapi enggak banyak," ujar Soleh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teguran Soleh tak melulu ditanggapi positif oleh warga yang tepergok sembarangan buang limbah. Justru umpatan dan respons kurang berkenaan kerap membuat Soleh harus menjaga kesabaran.
"Sering saya tegur warga agar tetap menjaga kebersihan sungai dengan cara tidak buang sampah sembarangan ke sungai. Tapi saya malah diajak berantem. Enggak saya tanggap, terpenting sudah saya ingatkan. Ya orang kan beda-beda cara berpikirnya," kata Soleh.
Miris memang. Namun Soleh tak gentar. Dia tetap fokus menjaga kebersihan sungai di wilayahnya.
Saban pagi jika sampah dari kawasan hulu menggenang di bendungan, Soleh turun tangan bersih-bersih. Sungai Cikapundung Kolot yang dekat dengan Pasar Kordon ini disebut-sebut sebagai penyumbang tumpukan sampah di Sungai Cikapundung yang melintas di bawah Jembatan Cijagra, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Soleh 'Curug Ece' sempat mengajak detikcom mengamati situasi Cikapundung Kolot. Memang terpantau pada Rabu siang (23/3) lalu kondisi Cikapundung Kolot tidak terdapat gundukan sampah. Relatif bersih.
![]() |
Dalam kesempatan tersebut, Soleh mengusulkan kepada pemerintah atau instansi untuk menyediakan banyak banyak bak sampah yang disimpan di bantaran sungai. Sehingga niat warga membuang sampah ke sungai dapat dicegah.
Keberadaan bak sampah berkapasitas besar, sambung dia, bisa menjadi salah satu solusi guna meredam perilaku tak elok oknum warga. "Tapi sekarang belum ada bak-bak sampah. Semoga ke depannya terdapat tempat sampah di bantaran sungai. Nantinya kan ada petugas kebersihan yang mengangkut sampah-sampah dari bak sampah itu," tutur Soleh. (bbn/ern)