Keduanya bertemu tadi malam di Pendopo Kota Bandung, Minggu (27/3/2016). "Pertemuan tadi malam itu ada lima poin. Intinya Kota Bandung dan Kabupaten Bandung akan kerjasama lebih jauh dengan membuat MoU terkait banyak hal," ujar pria yang karib disapa Emil tersebut, ditemui usai Rapat bersama Gubernur Jabar di Gedung Sate, Senin (28/3/2016).
Emil menjelaskan, kerjasama tersebut tidak hanya terkait persoalan sampah yang ramai disoroti publik belakangan ini. Namun juga terkait persoalan lain yang berhubungan dengan perbatasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas terkait zonasi penerimaan siswa baru. Menurut Emil, Bupati meminta agar aturan zonasi sekolah tidak terlalu ketat. Sehingga warga Kabupaten Bandung masih bisa bersekolah di Kota Bandung.
"PPDB juga dibahas. Intinya jangan seketat dulu. Karena banyak wilayah (sekolah) yang ada di perbatasan," tambahnya.
Terkait apa saja poin-poin dari kerjasama tersebut, Emil sudah meminta Sekda Kota Bandung untuk merumuskan MoU tersebut. Pria lulusan University of Berkeley California ini berharap setelah ada MoU tidak akan ada lagi kecanggungan dalam berkoordinasi dengan wilayah Kabupaten Bandung.
"Jadi segala urusan irisan antara Kota Bandung dan Kabupaten, enggak usah pakai lama. Kalau sekarang kan masih karagok. Dengan MoU ini antar camatnya bisa langsung teteleponan tanpa harus menunggu wali kota dan bupatinya dulu," tandasnya.
Sementara dari rilis yang diterima redaksi, Bupati Bandung Dadang Naser menyambut baik kerjasama ini. "Kita jauh-jauh MoU dengan Pemkab Badung Bali, dengan Korea Selatan, tapi dengan tetangga poho (lupa). Ini harus kita perbaiki," ujar Dadang. (avn/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini