Ultra Jaya: Spesimen Mirip Katak Itu Endapan Lemak Susu

Ultra Jaya: Spesimen Mirip Katak Itu Endapan Lemak Susu

Baban Gandapurnama - detikNews
Senin, 29 Feb 2016 19:05 WIB
Foto: Baban Gandapurnama
Bandung - Pihak PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company (ULTJ) sudah melakukan penelitian spesimen menyerupai kaki katak yang berada di dalam susu cair kemasan kotak yang diminum bocah 7 tahun asal Bandung. Hasilnya, spesimen itu merupakan endapan lemak susu.

"Spesimen itu merupakan endapan dari lemak susu. Jadi bukan kategori hewan," kata Sonny Lunardi selaku kuasa hukum PT ULTJ usai menghadiri prasidang sengketa konsumen berkaitan persoalan tersebut di kantor Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Bandung, Jalan Matraman, Senin (29/2/2016).

Dia menegaskan, selama ini produk susu Ultra cair kemasan yang diproduksi PT ULTJΒ  ini tidak menggunakan bahan pengawet. "Jadi sangat sensitif," ucap Sonny.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa penyebab terjadinya endapan lemak susu yang bentuknya mirip gumpalan daging itu? "Kemungkinan, kami menduga ada kebocoran (kemasan) di tingkat distribusinya. Bukan kebocoran dari pabrik. Itu pun kan sudah dilakukan pengecekan langsung oleh BPOM," ujar Sonny.

Sonny mengatakan, endapan lemak susu itu bisa saja berbahaya dikonsumsi karena mengandung bakteri. Namun, sambung dia, kondisi tersebut sulit dibuktikan karena endapan sudah terbuka dari kemasannya. "Pada saat anak itu mengonsumsi, berdasarkan keterangan ibunya ke customer PT ULTJ, itu sedang dalam keadaan sakit radang. Jadi sakit radang ini sudah pasti secara kedokteran, mungkin, ada bakteri atau virus," katanya.

Baca juga: Anak di Bandung Diduga Keracunan Susu Kemasan Berisi Benda Mirip Kaki Katak

Sonny mengklaim, pengujian spesimen oleh PT ULTJ waktu itu tidak melihat adanya bakteri karena pada saat dibawa ke kantor sudah mengering atau mengeras. "Pihak kami hanya memastikan apa sih gumpalan itu. Ternyata itu gumpalan lemak dan protein susu," ucap Sonny.

Dia menjelaskan satu produk susu cair kemasan kotak atau dus berisi gumpalan yang diminum seorang anak perempuan itu kedaluarsanya pada 23 Agustus 2016. "Jadi kemasan itu rusak atau bocor, tapi memang (isi cairan susu) tidak keluar. Sepanjang tidak ada kebocoran, enggak ada masalah. Sekecil apapun lubang bocornya, produk Ultra ini sensitif," tutur Sonny.

"Kalau menemukan kemasan berkondisi rusak, penyok atau bocor, kami imbau konsumen untuk tidak membeli," kata Sonny.

Baca juga: Sengketa Dugaan Keracunan Susu Kemasan, BPSK Bandung Gelar Prasidang

Sementara itu hari ini, sengketa kasus ini diprasidangkan di Kantor BPSK Kota Bandung. Rini Tresna Sari (46) selaku penggugat datang didampungi LHKI. Sengketa kasus ini akan diselesaikan secara arbritase. (bbn/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads