"Kita sambut baik program nasional ini. Bandung satu-satunya kota yang memiliki perda pengurangan kantong plastik. (setelah deklarasi hari ini) kita akan tegakkan aturan," ujarnya saat deklarasi bersama pemberlakuan kantong plastik berbayar secara nasional di Superindo, Jalan Ir H Juanda, Minggu (21/2/2016).
Menurutnya kunci keberhasilan program ini adalah edukasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap lambat laun program ini menjadi budaya masyarakat Bandung. "Jadi warga Bandung kaya dulu lagi, yang belanja selalu bawa kantong belanja sendiri," kata Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil.
Program ini akan dievaluasi tiga bulan ke depan atau sampai Juni. "Kita akan review nanti," paparnya.
Lebih lanjut ia mengatakan dengan pengurangan kantong plastik, banyak hal yang bisa dihemat, salah satunya dana produksi kantong plastik.
"Kita sudah hitung, satu brand supermarket biaya produksi untuk kantong plastik Rp 100 miliar. Kalau ada tiga brand, bisa Rp 300 hingga 400 miliar. Kalau dananya buat masyarakat kan lebih bermanfaat," cetusnya.
Emil juga sempat melakukan teleconference dengan Menteri LHK Siti Nurbaya. Ia sempat memaparkan program gerakan pungut sampah (GPS) setiap Senin, Rabu, dan Jumat untuk mengurangi sampah di Bandung. Dalam dua tahun terakhir, kata dia, Bandung lebih bersih sehingga memperoleh Piala Adipura pada 2015 lalu.
Deklarasi program pengurangan penggunaan kantong plastik ini dihadiri berbagai komunitas dan juga pelajar. Pada kesempatan itu juga ada pembubuhan tandatangan komitmen tidak menggunakan kantong plastik di sebuah spanduk besar.
Halaman 2 dari 1











































