Dengan tangan terborgol, Taufik dan Ali digelandang ke Mapolsek Singaparna, Rabu (3/2/2016). Taufik mengaku berbuat nekat dengan dalih butuh uang untuk menafkahi dua istri. Dia bersekongkol dengan Ali untuk membawa kabur truk majikannya pada akhir Januari 2016.
"Mau dijual di Ciamis atau Kuningan. Tapi di daerah Cipaku (Ciamis), BBM habis, jadi ditinggal di sana," kata Taufik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nyuri buat kebutuhan keluarga. Saya punya istri dua," tutur Taufik.
Foto: Deden Rahadian/detikcom |
Kapolsek Singaparna Kompol Pomo Sutrisno membenarkan BBM truk habis saat diamankan. Namun bisa saja itu cuma modus. Kemungkinan truk sudah ditawarkan ke sejumlah orang, tapi tidak ada yang mau membeli.
"Makanya ditinggal di lokasi," kata Kompol Pomo.
Mengetahui suami diperiksa polisi, istri pertama Taufik mendatangi Mapolsek Singaparna. Sambil membawa anaknya yang baru berusia 8 bulan, dia menangis. Pertemuan pasutri ini mengharukan. Keduanya terhalang jeruji besi.
Taufik tak hanya terancam hukuman 5 tahun penjara, tapi juga terpisah dengan istri dan anaknya yang masih kecil. Istri kedua pelaku tak terlihat menjenguk ke kantor polisi.
(trw/trw)












































Foto: Deden Rahadian/detikcom