Hal itu terjadi saat Aher menanyakan soal bagaimana kondisi mereka selama di tempat penampungan. "Apa petugasnya baik?," tanya Aher. "Baik," seru warga.
"Betah?," tanya Aher lagi. "Betah," jawab hampir seluruh warga. "Mau pulang?," tanya Aher kembali. Ada yang menjawab mau namun terdengar juga ada yang menjawab tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun saat ditanya siapa yang mau sekolah lagi hanya beberapa yang mengacungkan tangannya. "Nanti kita pikiran untuk sekolahnya karena kehidupan akan lebih baik, terjami dan sejahtera kalau sekolah," tuturnya.
Aher pun bertanya, siapa diantara warga yang beragama Islam. Warga pun mengacungkan tangan. Lalu Aher menanyakan, apakah ada di antara mereka yang non muslim. Tak ada yang mengacung.
Namun kemudian terlihat ada ibu yang duduk di depan yang tak mengacung baik saat Aher menanyakan siapa yang muslim dan yang tidak. "Kalau ibu agamanya apa?," tanya Aher pada ibu berbaju garis-garis.
"Maaf ya pak, tapi ini secara pribadi enggak apa-apa kan?," kata ibu berambut pendek itu.
"Saya hanya mengetahui kalau kita harus mentaati Tuhan. Maaf ini pribadi kan yah. Saya tidak mau dipaksa atau ikut-ikutan orang tua saja. Dulu saya Islam," tutur Ibu tersebut.
Mendengar hal tersebut Aher mengatakan bahwa nanti akan ada bimbingan pada seluruh warga supaya bisa menjalankan agamanya dengan baik. "Supaya bisa tentram, tenang dan baik ya," ujar Aher. (tya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini