"Ya betul. Beberapa hari lalu mereka sudah balik ke rumahnya di Garut," kata Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono via telepon, Senin (18/1/2016).
Menurut Pudjo, mereka pulang sendiri ke Garut setelah disinyalir gerak geriknya diketahui polisi. Kondisi tersebut membuat Winarti dan dua anaknya memilih kembali berkumpul bersama keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terakhir itu posisinya di Batam. Lalu kami tekan lewat media massa. Setelah itu bersangkutan kembali ke rumah," ucap Pudjo.
Informasi kepulangan tiga warga Kabupaten Garut ini dibenarkan pihak keluarga. Linda Ibrahim, perwakilan keluarga, menyebutkan Winarti dan dua anaknya kembali ke Garut pada Kamis malam (14/1) lalu.
"Jadi sebelumnya, Kamis jam delapan, Putri (anak Winarti) kirim SMS mengaku berada di Stasiun Bekasi. Nah, jam 12 malam, ketiganya datang di Garut diantar ojeg. Kondisi mereka saat tiba itu terlihat lusuh dan lelah," ujar Linda singkat.
Hingga kini, Linda menjelaskan, kepergian Winarti dan anaknya selama ini masih misterius lantaran bungkam. Keluarga terus berupaya memulihkan psikologis mereka.
"Mereka tidak pernah menyatakan ikut Gafatar. Tapi kami punya bukti kalau Winarti salah satu pengurus Gafatar di Garut. Kalau Putri (anak Winarti) komplain kepada ayahnya, Putri merasa Gafatar itu benar, enggak salah. Katanya Gafatar itu bukan ISIS," tutur Linda.
Pada Selasa (12/1) lalu, Heriyadi Atmajaya, warga Kabupaten Garut, melapor ke Polda Jabar soal istri dan dua anaknya tersebut hilang diduga mengikuti aktivitas Gafatar. Ketiganya diam-diam meninggalkan rumahsejak 28 Desember 2015. Heriyadi mencurigai Winarti ikut Gafatar berdasarkan temuan catatan harian sang istri. Dia menyebut jika upaya Gafatar merekrut Winarti telah berlangsung sejak Agustus 2014.
Kehadiran ormas Gafatar membetot perhatian publik selepas kembalinya dokter Rica Tri Handayani yang sempat hilang di Yogyakarta. Kelompok tersebut dituding berpaham sesat.
Mendagri Tjahjo Kumolo memastikan ormas Gafatar terlarang dan tidak pernah tercatat secara nasional di Kemendagri. (bbn/ern)