Operasional 2 Angkot di Bandung Belum Normal terkait Pemukulan Sopir

Operasional 2 Angkot di Bandung Belum Normal terkait Pemukulan Sopir

Avitia Nurmatari - detikNews
Senin, 09 Nov 2015 12:03 WIB
Angkot di Bandung rusak dalam kisruh pekan lalu (Foto: Erna Mardiana/detikcom)
Bandung - Kisruh soal rute membuat operasional angkot di Bandung terganggu. Pagi ini, Senin (9/11/2015), angkot 08 jurusan Cicaheum-Leuwipanjang dan Panghegar-Dipatiukur belum beroperasi normal.

Pantauan detikcom, angkot 08 Cicaheum-Cibaduyut sama sekali tak terlihat di Terminal Cicaheum Bandung. Namun angkot Panghegar-Dipatiukur sudah terlihat ada di jalanan namun hanya dari arah Cicadas menuju Panghegar. Sementara dari Panghegar menuju Cicadas hingga pukul 10.30 WIB belum terlihat.

Sejumlah penumpang mengaku kecewa dengan kondisi tersebut. "Angkot ini katanya butuh penumpang, tapi malah mogok seperti ini, dari kemarin," kata Nanih (60) yang hendak ke RS Santo Yusuf Cicadas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca: Buntut Pemukulan Sopir, Hari ini 2 Rute Angkot yang Bersitegang Tak Beroperasi

Hal serupa diungkapkan oleh Ata (30), Ata ya bekerja di salah satu supermarket tersebut sehari-hari menggunakan angkot Panghegar-Dipatiukur.

"Saya dengan katanya berantem sama angkot baru. Tapi ya jangan berdampak sama penumpang dong. Nanti kalau kita gak mau pake angkot lagi, pake Go-Jek, mereka protes juga," ungkapnya.

Angkot 08 merupakan pengganti angkot 05 jurusan Cicaheum-Cibaduyut yang dibekukan. Angkot ini melintasi Jalan Soekarno Hatta, Jalan Ibrahim Adjie, Jalan Terusan Jakarta (Antapani), Jalan Antapani lama, Cicaheum. Dari Cicaheum, angkot melewai Jalan Ahmad Yani-perempatan Jalan Jakarta-Jalan Ibrahim Adjie-Jalan Soekarno Hatta dan Leuwipanjang.

Jalur tersebut bersinggungan angkot Dipatiukur-Panghegar di Jalan Ahmad Yani hingga perempatan Jalan Jakarta. Pada Sabtu (7/11) lalu, terjadi kekisruhan antar sopir angkot. Ada yang dipukul saat menarik penumpang. (avi/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads