Salahseorang penumpang Ade Rohmat (22) pada 5 Oktober silam, ia naik angkot 05 dari Cigereleng dengan tujuan Leuwipanjang. Saat turun dari angkot, ia memberikan ongkos sebesar Rp 5 ribu. Sang sopir hanya mengembalikan uang Rp 1.000. Karena biasanya ongkos dengan jarak itu Rp 3 ribu, Ade menagihnya lagi. Bukannya mendapat tambahan kembalian, sang sopir malah memukulnya.
Peristiwa itu ia posting di twitternya sehingga menjadi viral di dunia maya. Pesan ini diterima oleh Ridwan Kamil. Kepada wartawan ia mengaku memang banyak menerima keluhan dari warga soal prilaku para sopir Angkot 05.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil mengaku keluhan yang disampaikan mayoritas tentang kedisplinan dan kakasaran sopir terhadap penumpang. Angkot berwarna merah polet putih itu juga kerap ngetem di perempatan sehingga membuat macet. Selain itu, angkot tersebut tidak pernah sampai sesuai rutenya. Baik Cibaduyut maupun Terminal Cicaheum.
Saat itu ia menyatakan akan mengkaji lebih jauh bersama Dishub Kota Bandung. "Sedang dikaji dulu oleh dishub. Tapi memang menurut laporan angkot-angkot paling brengsek itu 05," tandas Emil.
Emil menyatakan penutupan trayek Angkot 05 itu bukan berarti para sopir akan kehilangan pekerjaannya, karena trayek itu akan diganti rutenya dengan nomor Angkot 08. Rutenya hingga saat ini belum diketahui. Ia juga menyatakan akan ada pembinaan bagi para sopir tersebut.
Setelah hampir satu bulan, akhirnya pada Sabtu lalu melalui akun twitter resminya, Emil mengumumkan bahwa mulai besok, Angkot 05 akan ditutup. "Warga Bandung, mulai tgl 3 November 2015, angkot 05 yang banyak sekali komplain dari warga resmi ditutup," tegasnya.
Setelah pembekuan trayek 05, para sopir sendiri mengaku ingin mengubah imej buruk mereka selama ini. Beragam usulan positif dilontarkan mulai penertiban sopir nakal, penempelan stiker tarif, hinggga pemasangan identitas sopir dalam angkot.
(ern/try)