Menurut pengurus Opang Manisi, Agus Peloy (38), bentrokan Go-jek dan Opang siang tadi dipicu kejadian pagi hari, Kamis (22/10/2015). "Jadi kejadiannya Jam 7 pagi ada satu sopir Go-Jek masuk bawa muatan satu orang. Masuk ga pake (identitas) Go-jek. Dinterogasi. Ditahan. Kita tahan KTP dan hapenya," ujar Agus ditemui di lokasi.
Menurutnya seminggu lalu sudah ada perjanjian di atas materai antara koordinator Go-jek dan pengurus Opang di kawasan Cibiru, bahwa Go-Jek tidak boleh mengambil muatan di daerah sana. "Itu sudah disepakati, tapi dia melanggar. Makanya diambil KTP, pelanggaran dia," tandasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu sekitar pukul 11.30 WIB, sopir Go-jek dengan atributnya mendatangi pangkalan Manisi. "Akhirnya ramailah kita, terjadi keributan," paparnya.
Agus menyatakan ia menginginkan Go-Jek dibubarkan. "Enggak kelas izinnya juga," tandasnya.
Sementara itu Kapolrestabes Bandung Kombes Pol AR Yoyol menyatakan pelaku penganiyaan terhadap sopir Go-Jek baru teridentifikasi merupakan sopir angkot. "Dia sudah kita tetapkan sebagai tersangka," tegasnya.
(ern/err)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini