Rusun Rancacili berlokasi di kawasan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Berada di bagian timur Bandung, rusun tersebut jauh dari hiruk pikuk suasana pusat kota yang selama ini dirasakan warga Jalan Karawang dan Jalan Jakarta.
"Bukan masalah besar bagi kami harus menempuh jarak lebih jauh saat pergi dan pulang kantor serta sekolah. Kalau dipikir-pikir sama saja saat kami tinggal di tempat yang dulu," ucap Agus Prayitno (38), warga Jalan Karawang, sewaktu berbincang bersama detikcom di Rusun Rancacili, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Senin (10/8/2015)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya mengantar anak ke sekolah jam setengah duabelas siang. Nah sekarang setelah tinggal di rusun, saya antar dari jam sebelas siang," ucap Agus.
Warga lainnya yang status kerja, menurut Agus, kebanyakan berkantor di kawasan pusat kota. Namun mereka, sambung dia, mayoritas memiliki sepeda motor. "Jadi enggak masalah harus berangkat dan pulang lebih jauh jaraknya," ucap Agus.
Warga lainnya, Retno (40), berujar hal serupa. Salah satu anaknya yang sekolah di daerah Kiaracondong nampak enjoy saja meski ada perbedaan jarak tempuh.
"Anak saya yang SMP pakai angkot kalau sekolah, cuma sekali naik. Bayar angkotnya hanya tiga ribu rupiah. Pulangnya sama juga begitu. Ya enggak jauh beda saat tinggal di Jalan Kawarang," kata Retno.
Dia menuturkan, akses ke pasar dan rumah sakit pun masih tergolong dekat dari Rusun Rancacili.
Warga asal Jalan Karawang dan Jalan Jakarta mengakui kesalahannya mendirikan hunian di atas lahan tanah milik Pemkot Bandung. Rumah mereka harus dibongkar. Solusi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil merelokasi ratusan warga ini ke Rusun Rancacili direspons positif.
Setidaknya bermukim di rusun tersebut membuat mereka tak terlunta-lunta atau terlantar. Ada seratusan lebih kepala keluarga (KK) yang direlokasi. Mereka sejak dua minggu lalu menempati tower Blok II dan Blok III. Rencananya mereka selama satu tahun ke depan menghuni Rusun Rancacili. Setelah itu, warga kembali ke daerah semula guna mencicil unit apartemen rakyat menjadi hak milik. (bbn/ern)