Warga Batununggal asal dua lokasi tersebut memang mengakui kesalahannya mendirikan hunian di atas lahan tanah milik Pemkot Bandung. Solusi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil merelokasi ratusan warga ini ke Rusun Rancacili direspons positif. Setidaknya berada di rusun tersebut membuat mereka tak terlunta-lunta.
"Mau bagaimana lagi. Jelas-jelas kami salah punya rumah di area tanah milik Pemkot Bandung. Sekarang justru kami senang direlokasi ke rusun ini," ucap Agus Prayitno (38), warga Jalan Karawang, sewaktu berbincang bersama detikcom di Rusun Rancacili, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Senin (10/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tempat dulu (di Jalan Karawang)Β kan kumuh. Nah, tinggal di rusun ini malah nyaman. Rumah yang waktu itu enggak pakai keramik, kini ada keramiknya," ujar Agus sembari tersenyum.
Bapak dua anak tersebut menghuni salah satu unit di Blok II lantai dua. Fasilitas tiap unit terdiri satu kamar dan satu kamar mandi. "Air melimpah dan listrik enggak ada masalah. Lancar-lancar saja. Waktu itu mandi menggunakan siuk (gayung), sekarang bisa pakai shower," ucap Agus terkekeh.
Kenyamanan di Rusun Rancacali, sambung Agus, dirasakan pula oleh para bocah. Di area rusun tersedia arena bermain anak dan lapangan terbuka. "Lihat saja, anak-anak nampak ceria. Ada juga kegiatan PAUD. Intinya, interaksi sosial tidak terganggu. Malah warga makin mudah bersosialisasi. Kalau malam, bapak-bapaknya dan anak muda main pingpong," tutur Agus.
Rasa syukur dilontarkan Retno (40). Dia dan warga Kiaracondong lainnya tak menemukan problematik sejak dua minggu lalu menempati rusun.
"Alhamdulillah, betah tinggal di rusun ini. Hatur nuhun buat Pemkot Bandung," kata Retno.
Aktivitas bisnis yang dilakoni Retno saat di Jalan Karawang tetap bisa bergerak. Kini dia membuka warung sembako dengan memanfaatkan bagian depan tempat tinggalnya di Blok II lantai dua. Suasana serupa dilakukan pula beberapa warga.
Penghuni lainnya, Jajang Suherman (38), mengatakan langkah Pemkot Bandung merelokasi warga Kiaracondong merupakan solusi jitu. "Kami sangat dimanusiakan. Sejak dua minggu di rusun, para warga enggak mengeluh. Enjoy saja," kata Jajang yang kini menjadi sekuriti Rusun Rancacili.
Meski sekadar transit, Jajang bersama satu istri dan tiga anaknya mengaku nyaman mengarungi kehidupan sehari-hari di rusun. "Kami kan cuma satu tahun. Setelah itu pindah ke apartemen rakyat di lokasi yang dulu. Nanti kami bisa memiliki rumah di apartemen yang bayarnya bisa mencicil," ujar Jajang.
(bbn/ern)