"Jadi ada laporan dari orang tua anak tersebut yang mendapati tingkah laku anaknya menjadi aneh selama dua bulan ini," ujar Medi kepada wartawan di Jalan Baladewa, Jumat (24/7/2015).
Setelah dilakukan penelusuran, rupanya anak tersebut diperjualbelikan oleh tukang ojek yang sekaligus merangkap sebagai mucikari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya akan menelusuri penyebab anak tersebut bisa menjadi PSK. Apakah karena faktor lingkungan atau faktor lain. Saat ini anak tersebut berada di rumah orang tuanya dan masih dalam pengawasan Dinas Sosial. Untuk selanjutnya akan dibawa ke rumah aman (safety house).
"Anak itu akan dibawa ke rumah aman agar tidak terbawa-bawa lingkungan sekitarnya dan kembali menjadi PSK," imbuhnya.
Medi sendiri berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di Kota Bandung. Untuk itu pihaknya mengimbau kepada semua pihak khususnya orang tua dan keluarga agar lebih menjaga anak-anaknya agar tidak terbawa arus negatif globalisasi.
"Masalah PMKS seperti gunung es, yang seperti tidak ada apa-apa dari luar, tapi di dalamnya bermasalah. Apalagi dengan percepatan, perkembangan teknologi informatika anak-anak bisa mendapatkan informasi dari manapun. Sehinggga harus segera dikendalikan," tandasnya.
Di tempat yang sama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku prihatin dengan adanya kasus tersebut. Pihaknya juga akan melakukan evaluasi dan
menelusuri apa penyebab hal itu terjadi.
"Apakah karena masalah ekonomi keluarga atau bagaimana. Kalau ekonomi kan kita lagi sosialisasikan produk pinjam melati," kata pria yang akrab disapa Emil itu.
Emil juga akan memanggil pihak terkait untuk mencari tahu apakah ada kemungkinan hal serupa terjadi di daerah lain di Kota Bandung. (avi/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini