Acara yang diikuti warga dari Kecamatan Cisolok, Cikakak dan Palabuhanratu ini merupakan tradisi Ngubek Sawah yang dimaksudkan untuk menyambut datangnya Ramadan.
"Ada empat kuintal ikan kita lepas di sawah milik warga, setelah dilepas nanti warga diperbolehkan mengambil tanpa dipungut biaya," ujar Marwan Hamami, penggagas acara ngubek sawah kepada sejumlah wartawan.
Selain warga lokal, tradisi yang digelar untuk pertamakali tersebut juga diikuti puluhan turis asing yang tengah berlibur di kawasan pantai Cisolok. Tak ragu mereka terjun dan berbaur bersama penduduk setempat, cipratan lumpur tak masalah. Mereka malah terlihat seru-seruan melemparkan lumpur ke rekannya yang terlihat enggan untuk turun ke dalam sawah.
"Sukabumi itukan punya banyak aset, tidak hanya pegunungan dan laut. Tapi juga sawah yang membentang juga merupakan aset keindahan yang harus dijaga, jangan sampai kena gusur, contoh di Bali di beberapa daerah mereka masih mempertahankan bentuk pesawahan yang tradisional. Itu kan daya tarik," lanjut Marwan.
Usai ngubek sawah, warga dan turis yang berbaur disuguhi nasi liwet lengkap dengan menu khas laut. Mulai dari ikan bakar, sambel lalap dan cah kangkung.
"Intinya dengan acara ini kita saling bersilaturahmi menjelang ramadan, secara tidak langsung kita memberi pesan global kepada para turis asing itu kalau negeri kita itu ramah dan membudayakan kekerabatan. Tadi ada turis asal jepang yang bilang akan mempromokan ke rekan-rekannya kalau di Palabuhanratu juga ada tradisi unik seperti ini," tutupnya.
(Erna Mardiana/Erna Mardiana)