Kehadiran personel Polrestabes Bandung mengagetkan ratusan perempuan pekerja seks komersial (PSK) yang menghuni lokalisasi Saritem. Rombongan polisi berseragam dan berpakaian preman itu berpencar mengeruduk tempat prostitusi yang tenar ke seantero nusantara.
Razia besar-besaran berlangsung di lokalisasi Saritem yang berlokasi di Kecamatan Andir, Kota Bandung, Rabu malam (20/5/2015), mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 21.30 WIB. Sebanyak 620 personel Polrestabes Bandung diterjunkan untuk menjaring PSK, pria hidung belang, mucikari dan calo.
Petugas menyusuri gang serta menggeruduk tempat bordil yang bangunannnya berada di tengah-tengah permukiman penduduk. Hasilnya tak mengecewakan, banyak PSK berpakaian seksi ditemukan aparat lagi asyik mejeng sambil duduk di sofa menyambut pria hidung belang. Lantaran malu kena sorot kamera awak media, mereka kompak menutup wajah dengan rambutnya, kedua tangan, handuk dan kain.
"Mau dibawa ke mana nanti kami Bu," ujar salah satu perempuan PSK kepada polwan berseregam.
"Nanti kalian didata, ikut ke Polrestabes," ujar polwan itu.
"Da aku mah apah atuh Bu," ucap PSK lainnya berceletuk.
Sewaktu aparat menggerebek sejumlah rumah bordil, mayoritas PSK sudah berdandan. Mereka tampil menor dalam balutan busana seronok. Aroma ragam parfum menyeruak.
Polisi juga mengecek kamar-kamar di tempat bordil. Pintu setiap kamar diketuk. "Buka," kata polisi berseragam di salah satu rumah bordil satu lantai.
Aparat mendapatkan dua perempuan di dalam kamar itu lagi siap-siap dandan. Keduanya mengakui sebagai PSK. Polwan meminta mereka ke luar untuk dikumpulkan bersama PSK lainnya. "Ulah difoto atuh (jangan difoto)," ucap PSK berambut sebahu itu.
"Kalau di sini perempuannya asal Indramayu, Subang, Cianjur dan Bogor," bisik pria mengaku mucikari yang nampak sibuk mengumpulkan KTP milik anak asuhnya.
Di rumah bordil lainnya, beberapa perempuan seksi nampak menangis dan menolak ikut ke Mapolrestabes Bandung. "Saya cuma kerja bantu-bantu saja," ucap perempuan dewasa muda berok mini itu berkilah.
Polisi tetap meminta mereka mengikuti prosedur. "Ada rumah kalau di luar biasa saja. Tapi itu kamuflase. Buktinya di dalam rumah ada tempat penampungan PSK serta disiapkan kamar-kamar," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol.
Sebanyak 169 perempuan PSK terjaring razia. Selain itu, petugas mengamankan sebanyak 32 pria hidung belang, 14 orang mucikari dan 40 orang calo. Mereka diangkut menggunakan bus dan truk menuju Mapolrestabes Bandung. Hingga Kamis dini hari (21/5/2015), pendataan identitas mereka masih berlangsung.
"Pokoknya tidak ada tempat bagi prostitusi di lokasi ini. Pemkot Bandung kan sudah menutup Saritem (sejak 2007). Kawasan Saritem ini harus kita bersihkan," ujar Yoyol tegas.
Seluruh PSK tergaruk razia ini langsung diserahkan kepada Dinsos Kota Bandung. "Kalau memang terbukti sebagai mucikari, tentunya kita kenakan pidana," kata Yoyol.
Ini Beragam Reaksi PSK di Lokalisasi Saritem Bandung Saat Penggerebekan
Kamis, 21 Mei 2015 08:04 WIB

Bandung -