Hal itu disampaikan Emil dalam jumpa pers Asia Africa City Summit 2015 di Hotel Trans Luxury, Jalan Gatot Subroto, Selasa (21/4/2015).
"Sekarang ini Bandung baru sepertiga dari konsep smart city. Nanti 3 tahun lagi harusnya sudah selesai," ujar Emil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diharapkan nanti dalam 3 tahun kita akan punya 300 aplikasi atau software manajemen kota," katanya.
Ia mencontohkan, Singapura memiliki 1.600 online service dan aplikasi untuk mendukung berbagai kebijakan smart city. "Kita belum sampai sana. Tapi kita akan memulai mengerjakannya dengan lokal resources yang ada dalam 3 tahun," tutur Emil.
Tujuan smart city ini dijelaskan Emil untuk memberikan kemudahan pada warga seperti misalnya dalam pelayanan publik atau akses komunikasi yang mudah bagi warga untuk menyampaikan segala hal pada pemerintah.
"Misalnya yang akan kita launching itu adalah tombol panik. Dimana warga akan teregister dengan nomor handphone dan dapat melaporkan apapun. Misalnya ada begal, dia tinggal pencet tombol, lalu nanti pesan itu sampai di command center. Lalu polisi di command center akan segera mengirimkan petugas ke lokasi," jelasnya.
Ia menyatakan, segala masalah yang ditemui saat ini bisa menjadi peluang untuk membuat aplikasi. Aplikasi-aplikasi yang dibuat nantinya dipersilakan Emil untuk digunakan atau diadaptasi oleh kota-kota lainnya di Asia Afrika.
(tya/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini