PJU berwarna hitam itu memang terlihat klasik. Ada ornamen-ornamen rumah lampu yang melengkung dan ada juga PJU yang bentuknya seperti cempor. Namun setiap PJU di bagian atasnya berdiri dengan gagah hiasan binatang maung yang berukuran sekitar 30 centimeter.
"Tiang dekoratif yang armaturenya (rumah lampu) melengkung dinamakan Maung Bandung 1 (MD1). Yang armaturnya seperti cempor dinamakan MB2," ujar Seketaris Dinas Bina Marga (DBMP) Kota Bandung Didi Ruswandi saat dihubungi melalui telepon, Jumat (27/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Asia Afrika 55 tiang MB1, Cikapundung Timur 22 tiang MB2, Naripan 10 tiang MB1, Braga 109 tiang MB2 dan Dalemm Kaum 34 tiang MB2," rinci Didi.
Soal adanya hiasan Maung Bandung di bagian atas PJU, Didi mengatakan hal itu untuk mencirikan kekhasan kota Bandung.
"Pak Wali ingin ada hiasan binatang yang khas Bandung banget. Tapi kan enggak ada, yang ngetopnya Persib, jadi pakai binatang yang identik dengan Persib, Maung Bandung," jelas Didi.
Pemasangan PJU klasik tersebut sudah dilakukan pada minggu kedua Maret ini. Menurut Didi, DBMP memang akan mengganti PJU lama dengan model klasik di kawasan Bandung lama.
"Memang ada program PJU di Bandung lama diganti model klasik. Kebetulan dalam rangka KAA, jadi ada percepatan (penggantian PJU)," terang Didi.
Lampu tersebut lanjut Didi, dibuat khusus di Yogjakarta. "Saya lupa nama tempatnya apa. Tapi dibuat khusus di Yogjakarta. Idenya dari Pak Wali," kata Didi.
(avi/ern)