'Maung Bandung' Ikut Sambut Kepala Negara saat Puncak KAA di Bandung

'Maung Bandung' Ikut Sambut Kepala Negara saat Puncak KAA di Bandung

- detikNews
Jumat, 27 Mar 2015 17:13 WIB
Bandung - Menyambut ratusan kepala negara pada puncak peringatan Konferensi Asia Afrika, Kota Bandung all out. Mulai dari trotoar, kawasan pedestarian Braga, dan juga penerangan jalan umum (PJU) jalan diganti. Kini di kanan dan kiri Jalan Asia Afrika berdiri kokoh PJU model klasik dengan hiasan 'Maung Bandung' di bagian puncaknya.

PJU berwarna hitam itu memang terlihat klasik. Ada ornamen-ornamen rumah lampu yang melengkung dan ada juga PJU yang bentuknya seperti cempor. Namun setiap PJU di bagian atasnya berdiri dengan gagah hiasan binatang maung yang berukuran sekitar 30 centimeter.

"Tiang dekoratif yang armaturenya (rumah lampu) melengkung dinamakan Maung Bandung 1 (MD1). Yang armaturnya seperti cempor dinamakan MB2," ujar Seketaris Dinas Bina Marga (DBMP) Kota Bandung Didi Ruswandi saat dihubungi melalui telepon, Jumat (27/3/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Didi, ada lima lokasi yang dipasang PJU klasik tersebut yakni di Asia Afrika, Cikapundung Timur, Naripan, Braga dan Alun-alun.

"Di Asia Afrika 55 tiang MB1, Cikapundung Timur 22 tiang MB2, Naripan 10 tiang MB1, Braga 109 tiang MB2 dan Dalemm Kaum 34 tiang MB2," rinci Didi.

Soal adanya hiasan Maung Bandung di bagian atas PJU, Didi mengatakan hal itu untuk mencirikan kekhasan kota Bandung.

"Pak Wali ingin ada hiasan binatang yang khas Bandung banget. Tapi kan enggak ada, yang ngetopnya Persib, jadi pakai binatang yang identik dengan Persib, Maung Bandung," jelas Didi.

Pemasangan PJU klasik tersebut sudah dilakukan pada minggu kedua Maret ini. Menurut Didi, DBMP memang akan mengganti PJU lama dengan model klasik di kawasan Bandung lama.

"Memang ada program PJU di Bandung lama diganti model klasik. Kebetulan dalam rangka KAA, jadi ada percepatan (penggantian PJU)," terang Didi.

Lampu tersebut lanjut Didi, dibuat khusus di Yogjakarta. "Saya lupa nama tempatnya apa. Tapi dibuat khusus di Yogjakarta. Idenya dari Pak Wali," kata Didi.

(avi/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads