Siswi SMK Jadi Korban Hipnotis, Rp 10 Juta Kiriman Sang Ibu Melayang

Siswi SMK Jadi Korban Hipnotis, Rp 10 Juta Kiriman Sang Ibu Melayang

- detikNews
Jumat, 06 Mar 2015 22:34 WIB
Sukabumi - Nahas nasib Desi (18) siswi salah satu sekolah kejuruan di Sukabumi ini jadi korban hipnotis, uang 10 juta hasil jerih payah sang ibu yang bekerja menjadi TKI di Timur Tengah melayang. Desi diantar temannya kemudian melaporkan hal itu ke Polres Sukabumi Kota sekira pukul 17.40 WIB, Jumat (6/3/2015).

Kepada polisi Desi mengaku baru saja mengambil uang kiriman sang ibu di Kantor Pos Kota Sukabumi diantar Mira (18) teman sekolahnya. Baru mengambil uang, tiba-tiba dua siswi SMK itu didekati seorang perempuan yang mengaku tengah praktek kerja di kantor Polres.

"Teteh itu nyamperin kami dan bilang kalau dia lagi PKL di Polres, dia curhat mau nyumbang baju ke anak-anak kurang mampu sepantaran kami. Dia minta diantar ke salah satu toko baju di kawasan Jalan Ciwangi untuk ngepas baju biar gak salah ukuran saat nyumbang nanti," ungkap Mira teman korban kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesampainya di salah satu toko baju, Desi dan Mira diminta oleh pelaku untuk ngukur baju didalam kamar ganti. Tanpa kecurigaan apapun keduanya nurut saja ketika diperintah menanggalkan tas yang dibawa untuk dititipkan ke pelaku. "Dia minta kami masuk ke ruang ganti buat ngepasin baju, Desi gak sadar kalau didalam tas itu ada uang yang baru dia ambil di kantor pos," lanjut Mira.

Sekitar 10 menit masuk kedalam ruang ganti, keduanya kebingungan karena pelaku sudah tidak ada di temoat tersebut. Mereka kemudian menanyakan kepergian pelaku ke pegawai toko. "Orang itu sudah gak ada, ketika saya minta pemilik toko buat nayangin rekaman CCTV disitu saya ngeliat ternyata orang itu langsung pergi membawa tas teman saya begitu kita berada didalam kamar ganti," imbuh Mira.

Menurut Mira, uang milik Desi itu merupakan kiriman dari ibundanya yang bekerja sebagai TKI di Abu Dhabi.

Sementara itu, dihubungi terpisah Kapolres Sukabumi Kota AKBP Diki Budiman menyebut saat ini pihaknya tengah menyelidiki peristiwa yang menimpa dua siswi SMK itu. "Kasusnya sedang dalam proses penyelidikan petugas piket Unit IV, Satreskrim. Diduga kedua siswi SMK itu jadi korban hipnotis, kalau memang ada rekaman CCTV dari tempat lokasi kejadian tentu ini akan memudahkan proses penyelidikan," terang Diki.

(ern/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads