Rektor Tel-U Mochamad Ashari mengatakan jurus yang diterapkan pada masa transformasi ini ada tiga hal, masing-masing Transformastion Organization, Quality Improvment, dan Network Expansion. Ketiga strategi itu disingkat TQN.
"Transformastion Organization ialah menggabungkan empat institusi dengan melakukan penataan sejak awal, termasuk kelengkapan organisasi sambil menjaga kualitas akademik dan prestasi mahasiswa serta dosen, baik di dalam dan luar negeri," ucap Ashari di kawasan Tel-U, Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prestasi prestisius itu antara lain Juara 3 Universal Mobile Challenge dan Asia Pacific ICT (2014), Juara 2 dunia paduan suara di Korea Selatan (2012) dan di Ceko (2013), serta Juara 1 ICT Award 2012 kategori animasi.
Selanjutnya, Quality Improvment. Caranya menaikkan kualitas akademik di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi). Peningkatan kuantitas serta kualitas dosen, aset, dan kualitas penelitian.
"Meskipun belum genap berusia satu tahun, Tel-U sudah masuk ke golongan Utama klaster Dikti, sebelumnya masuk klaster Madya," ujar Ashari.
Jurus terakhir yakni Network Expansion. Langkahnya antara lain menambah jumlah partner atau jumlah program. Setahun usianya, menurut Ashari, Tel-U sudah menggandeng 23 universitas di seluruh dunia. Melalui kelas-kelas internasional di setiap fakultas, kampus ini membuka link eksternal. Selain itu, Ashari menyatakan, Tel-U terus kembangkan double degree dengan sejumlah negara di antaranya Malaysia, Australia, Korea dan Belanda.
Kini sebanyak 23 ribu mahasiswa melakoni studi yang tersebar di 27 program studi pada tujuh fakultas. Kampus seluas 48 hektare ini dilengkapi 81 laboratorium dan empat perpustakaan standar Dirjen Dikti. Mahasiswa dibimbing para dosen dan staf profesional yang jumlahnya sekitar 1.000 orang.
"Hal tersebut tentunya potensi yang sangat besar bagi terciptanya sumber daya manusia yang handal demi kemajuan bangsa Indonesia," tutur Ashari.
(bbn/ern)