"Ini (Bandung) pioner di dunia. Ya kota yang ramah HAM," ucap Founding and Chairman FIHRRST Marzuki Darusman usai bertemu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (16/2/2015).
Dia mengatakan indikator dipilihnya Bandung sebagai kota ramah HAM antara lain masyarakatnya bebas mengeluarkan pendapat dan berhak mendapat pekerjaan. "Artinya setiap orang punya hak sama untuk sekolah, bekerja, berprestasi dan berusaha, tanpa peduli ras serta agamanya apa. Di sini masyarakatnya bahagia mulai kalangan anak-anak hingga lanjut usia," ujar mantan Jaksa Agung ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada perbedaan pendapat merupakan hal wajar dan normal. Ini kan wali kota Bandung yang inisitiaf dan punya ide, ya kita topang," ucapnya.
FIHRRST dan Pemkot Bandung menjalin kerja sama untuk berkomitmen serta berani memulai menjadikan Bandung bertitel kota ramah HAM. "Tugas kita juga nanti melakukan assesment," ujar Marzuki.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyambut positif soal pencanangan Bandung sebagai kota ramah HAM. "Bandung ini menjadi percontohan. Kita menunggu assesment plus minusnya di bandung, kita isi divisi yang kurang. Sehingga urusan HAM ini mudah-mudahan bisa menjadi sebuah indikator bahwa pembangunan di Bandung lahir batinlah," ucap pria yang akrab disapa Emil ini.
Berkaitan pencanangan kota ramah HAM, Emil menilai bukan berati Bandung sudah baik. Namun perlu optimistis mewujudkannya. "Kita akan bekerja keras memenuhi aspek standar internasional yang mungkin nanti jadi referensi," kata Emil.
(bbn/ern)