Derita Guntur, Bocah Lumpuh yang Berurutan Kehilangan Keluarga Tercinta

Derita Guntur, Bocah Lumpuh yang Berurutan Kehilangan Keluarga Tercinta

- detikNews
Jumat, 06 Feb 2015 14:45 WIB
(Foto: Baban Gandapurnama/detikcom)
Bandung - Sudah enam tahun ini Guntur Febriansyah lumpuh. Jelang ulang tahun ke-8 pada 16 Februari 2015 mendatang, bocah tersebut menyimpan derita yang belum diketahui penyebab penyakitnya. Selama ini pula Guntur harus sebatang kara lantaran berurutan kehilangan keluarga tercintanya.

Sejak usia dua tahun atau bertepatan Guntur mengalami kelumpuhan, ibunya yaitu Nurhayati meninggal karena sakit paru-paru. Tak lama atau setelah tujuh hari Nurhayati berpulang, sang ayah yakni Dadan tiba-tiba tanpa alasan pergi dari rumah. Hingga kini ayah Guntur tersebut belum diketahui keberadannya.

Guntur anak semata wayang pasangan Nurhayati dan Dadan. "Setelah itu, Guntur diurus kakek dan neneknya," ucap Kokom (59) di kediamannya, Jalan Budi (Gang Budi V), RT 4 RW 3, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jumat (6/2/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sewaktu kasih sayang dirasakan Guntur, beberapa tahun lalu, sang nenek meninggal. Selanjutnya, belum 100 hari ini, Guntur mesti serupa kehilangan kakeknya.

Kini di rumah sederhana tersebut, Guntur ditemani Kokom yang tak lain saudara dari neneknya. "Karunya (kasihan). Ieu budak meni soleh , teu rewel (ini anaknya saleh, enggak rewel)," kata Kokom berbahasa Sunda.

Kokom yang tidak memiliki pekerjaan ini tetap setia merawat Guntur. Di rumah itu ada tiga saudara Kokom yang turut memerhatikan penuh keseharian Guntur. Warga sekitar juga ikut peduli.

"Waktu itu ibunya, sebelum meninggal, bilang ke saya agar merawat Guntur," ujar Kokom.

Guntur lahir normal dengan bobot 2,7 kilogram yang proses persalinannya dibantu oleh seorang bidan setempat. Gejala gangguan kesehatan mulai dirasakan Guntur saat menginjak usia dua tahun. "Waktu itu Guntur panas. Terus kejang-kejang. Sempat diterapi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin. Setelah itu Guntur enggak bisa jalan dan bicara," ucap Kokom.

Guntur pernah diboyong ke dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Kokom tidak mengetahui pasti penyakit diderita Guntur. Namun begitu, menurut Kokom, pihak dokter pernah menyebut kalau Guntur mengalami masalah cairan otak. "Saya enggak tahu apakah dulu itu kepala Guntur terbentur atau tidak," tutur Kokom.


(bbn/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads