Dihantui Bayang-bayang Kelumpuhan Genetik, Ridwan Bercita-cita Jadi Guru

Bocah SD Urus Keluarga Lumpuh

Dihantui Bayang-bayang Kelumpuhan Genetik, Ridwan Bercita-cita Jadi Guru

Avitia Nurmatari - detikNews
Kamis, 22 Jan 2015 12:27 WIB
Bandung -

Ditinggal pergi ibunya sejak tiga tahun lalu, membuat Ridwan Gunawan (11) menjadi tulang punggung sekaligus mengurus keluarganya yang lumpuh. Namun prestasi siswa kelas 5 SD ini tetap bagus. Ia kerap masuk rangking tiga besar. Cita-citanya hanya ingin membahagiakan orang tuanya.

"Pengen jadi guru, biar bisa membahagiakan orang tua," ucapnya saat ditemui di rumahnya yang lebih pas disebut gubuk, di Dusun Bojongloa, Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara.

Semangat sekolahnya diacungi jempol gurunya. Wali Kelas Ridwan, Enang Supriatna, mengaku Ridwan termasuk anak didiknya yang pintar. Sejak kelas 1, Ridwan selalu masuk 10 besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia enggak pernah telat. Selalu tepat waktu. Semangat sekolah juga," ujar Enang kepada detikcom saat ditemui di SD Padasuka I.

Ridwan berangkat sekolah setiap pagi pukul 07.00 WIB. Ia berjalan kaki ke sekolah dengan jarak tempuh 1 kilometer dari rumahnya. Namun semangatnya tak surut demi cita-citanya.

Namun kini ia khawatir. Usianya beranjak dewasa. Ia takut apa yang menimpa ayah dan dua kakaknya terjadi pada dirinya. Lumpuh saat usia remaja. Ayahnya Adeng (46) lumpuh saat usia 29 tahun. Kakaknya Holidin (24), lumpuh saat usia 16 tahun dan Devi (21) lumpuh saat usia 15 tahun. Dokter yang pernah memeriksa keluarga itu menyatakan kelumpuhan yang menyerang mereka adalah genetik.

"Saya takut seperti bapak, aa dan teteh. Mudah-mudahan enggak. Karena saya pengen jadi guru," kata Ridwan.

(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads