Ilustrasi singkatnya, jika masyarakat melaporkan kejadian kebakaran di suatu kawasan atau tim operator memperoleh informasi tersebut, personel Command Center segera mencari peta lokasi kebakaran. Operato Command Center lainnya mengontak Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung. Peta digital berupa lokasi titik kebakaran disertai data ringkas itu selanjutnya dikirim operator via email kepada pimpinan Dinas Pemadam
Kebakaran, PMI, dan polisi.
"Sejumlah mobil pemadam juga dipasang alat GPS. Sehingga bisa terpantau kalau mobil pemadam sudah tiba di tempat kejadian," ujar Kabid IT dan Telematika Diskominfo Pemkot Bandung Sri Diandini di markas Command Center, kompleks Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (19/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saat di lokasi kebakaran, petugas pemadam bisa live streaming melalui helm yang sudah dipasang kamera. Kamera itu langsung koneksi ke ruangan Command Center," ujar Dini.
Cara seperti itu, sambung Dini, bisa memantau langsung kategori kebakaran itu besar atau kecil. "Jika besar kebakarannya, nanti petugas operator Command Center bisa mengarahkan agar ditambah armada mobil pemadam," tutur Dini.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan inspirasi Command Center terlintas sewaktu dirinya berkunjung ke Korea dan Jepang. Selain di Bandung, kata pria yang akrab disapa Emil, Pemkot Surabaya juga memiliki sistem serupa.
"Tadi dari kamera CCTV terlihat ada sepeda motor yang naik trotoar dan melewati zebra cross," kata Emil.
Emil mengklaim Command Center yang dimiliki Pemkot Bandug berstandar internasional. "Semua masalah dan manajemen di Bandung dikelola di
tempat ini," ucap Emil.
Emil mencontohkan, jika ditemukan di lapangan ada gelandangan dan pengemis yang terpantau kamera CCTV berada di prapatan jalan, aparat berwenang atau tim penertiban langsung diperintahkan menertibkan.
(bbn/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini