"Kita lihat nanti kemungkinannya seperti apa. Kalau transportasi kemungkinan bisa turun. Tapi yang sulit seperti tuntutan buruh dan pengusaha. Kemarin kan buruh nuntut naik UMK karena harga BBM naik, sekarang sebaliknya pengusaha yang nuntut untuk menurunkan karena harga BBM turun," ujar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (15/1/2015).
Menurut Heryawan, saat BBM naik, semua sektor juga ikut naik. Namun ketika BBM turun belum tentu sektor yang sudah naik akan menurunkannya kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum memutuskan apakah akan menaikan tarif angkutan atau tidak, pihaknya akan terlebih dulu mengundang ahli-ahli dan berdiskusi melalui Forum Discussion Group (FGD).
"Kita akan mengundnag ahli, enggak mungkin kan tanpa hitung-hitungan. Kita ambil pakar saja biar memutuskan (naik atau tidaknya) tentram. Khususnya untuk menurunkan tarif transportasi (angkutan umum)," tandasnya.
Seperti diketahui, sejak kenaikan pada November lalu BBM jenis premium turun dari Rp8.500 menjadi Rp7.600. Sementara harga solar ditetapkan Rp 7.250 dengan subsidi Rp 1.000.
(avi/ern)