Ini Dugaan Pengurus Banceuy 40A Soal Penyebar Poster di Pos Satpol PP

Ini Dugaan Pengurus Banceuy 40A Soal Penyebar Poster di Pos Satpol PP

- detikNews
Selasa, 09 Des 2014 16:18 WIB
Bandung - Nama Banceuy 40A mencuat karena disebut-sebut sebagai tempat prostitusi dalam poster ukuran A4 yang ditempel di Pos Satpol PP yang juga dirusak pada Senin (8/12/2014) pagi. Pengurus tempat kos pun punya indikasi kuat, siapa pembuat poster tersebut.

Dituturkan Nandang (30), pada Rabu (3/12/2014) tempat kos yang sebenarnya bernama Wisma Banceuy itu didatangi seorang pria yang ingin menjadi penghuni kos.

"Dia orang Bali yang cari kosan. Katanya selama ini tinggal di hotel. Karena mahal, jadi mending cari kosan. Kebetulan, di sini ada yang kosong," ujar Nandang ditemui di lokasi, Selasa (9/12/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria berinisial K itu pun membayar penuh biaya sewa untuk satu bulan sebesar Rp 1 juta. Saat datang, K hanya membawa tas dan sebuah laptop. Saat itu, K sempat mengatakan untuk meminta perempuan pada Nandang.

"Bisa nggak cari cewek di sini," kata K saat itu.

Nandang pun merasa tak enak dengan perkataan K, yang kemudian meminta K untuk mencari di tempat lain saja. "Kalau cari cewek jangan di sini. Ini tempat kos. Kalau mau cari cewek, ke Saritem aja sana," kata Nandang saat itu. K pun sempat meminta maaf.

Sore harinya, K sempat membawa teman laki-lakinya. "Kata orang-orang dia merupakan intel polisi.Saya sih enggak tahu" katanya.

Selama menghuni beberapa hari, K disebut Nandang cukup ramah dan sering mengobrol. Bahkan ikut Salat Jumat bersama. Hingga ia mengutarakan niat untuk membuat SKCK.

"Katanya dia mau melamar kerja, jadi butuh SKCK. Kan aneh, orang domisili di Bali tapi mau bikin SKCK di sini," tuturnya.

K terakhir kali terlihat pada Senin (8/12/2014) sekitar pukul 4.00 WIB. Hingga saat ini K tak pernah lagi kembali. Kecurigaan muncul saat Nandang bersama rekannya Yadi melihat foto-foto yang tertera dalam poster.

"Itu ada saya lagi ngobrol sama anak kos. Tapi di situ digambarkan seolah saya lagi apa. Dan saya ingat, saat itu ada dia," jelasnya.

Begitu juga soal foto Ibu RT yang juga tercantum, Nandang menduga foto itu diambil saat mereka datang ke rumah RT untuk urusan pembuatan SKCK.

"Saya juga enggak tahu kapan dia motretnya. Karena enggak kedengeran. Tapi saya yakin itu dia karena yang ada ya dia," tuturnya.

Fotokopi identitas K pun telah diserahkan pada polisi saat mereka melaporkan kejadian tersebut pada Polsek Sumur Bandung. "Indikasi kuatnya ya yang membuat stiker itu dia," katanya.

(tya/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads