Empat Fakta Kematian Mahasiswa Unpar yang Loncat Bunuh Diri

Empat Fakta Kematian Mahasiswa Unpar yang Loncat Bunuh Diri

- detikNews
Selasa, 02 Des 2014 08:56 WIB
Empat Fakta Kematian Mahasiswa Unpar yang Loncat Bunuh Diri
Bandung - Gaya Bayu Firmansyah (20), mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Parahyangan (Unpar) nekat melompat dari lantai tiga kosan temannya pada Minggu dini hari (30/11/2014). Belum diketahui jelas motif mahasiswa berparas ganteng ini bunuh diri.

Namun berdasarkan keterangan sejumlah saksi kepada polisi, Gaya sempat mengeluhkan soal perkuliahannya. Soal apa itu? Belum diketahui pasti.

Kematian Gaya menyisakan kesedihan mendalam bagi teman-teman kampusnya. Senin siang kemarin, sedikitnya 300 mahasiswa Unpar menggelar doa bersama. Saat itu sempat diputar film pendek dokumenter profile Gaya, yang dibuat korban sendiri jauh hari sebelum kematiannya. Berikut beberapa fakta di balik kematian Gaya yang berhasil dihimpun:

1. Bunuh Diri Dua Hari Jelang Ultah ke-21

Hari ini, Selasa (2/12/2014), adalah hari ulang tahun Gaya. "Tragis banget," ujar salahseorang teman Gaya saat mengikuti doa bersama di Gedung 9 Lantai 8 Kampus Unpar, Senin kemarin.

Rencananya hari ini akan kembali digelar doa bersama. "Perlu teman-teman ketahui, besok (hari ini) adalah hari ulangtahun almarhum. Jadi besok (hari ini) kita gelar doa bersama kembali di sini," ujar pembawa acara saat doa bersama.

2. Pecinta Seni

Teman-teman Gaya gelar doa bersama
Ketua Jurusan Program Studi Ekonomi Pembangunan sekaligus Dosen Wali Gaya, Miryam Lilian Wijaya mengaku tak menyangka dengan aksi nekat Gaya tersebut. Menurutnya tak ada indikasi sebelumnya kalau ia akan bunuh diri.

"Hari Sabtu saya masih melihatnya ikut seminar ekonomi. Saya tak menyangka," ujarnya.

Diakuinya, pada awal-awal perkuliahan, Gaya memang mempunyai masalah di bidang akademik. Nilainya pas-pasan. "Jadi dia itu ragu apa ekonomi pembangunan ini bidang yang disukainya atau tidak. Karena dia itu senang seni. Bisa anda lihat dari film yang ia buat, bagi saya sebagai seorang amatir, itu hebat sekali," ujar Miryam.

3. IPK 2,3

Menurut dosen wali Gaya, Miryam, meski pada awal-awal semester, nilai Gaya sangat pas-pasan. Namun pada semester selanjutnya, nilai akademiknya mengalami peningkatan.

"Sekarang ini Gaya semester 5. Nilai resmi baru ada hingga semester 4. IPK nya kalau tidak salah 2,3. Itu sudah di atas nilai minimal yang kampus tetapkan,"jelasnya.

Ia menerangkan di Unpar, setiap mahasiswa harus melewati evaluasi tahap satu, di mana selama empat semester awal, harus mengambil 30 SKS dengan IPK minimal 2,0.

4. Aksi Bunuh Diri Gaya Sempat Gagal

Entah masalah apa yang dibicarakan Gaya kepada ketiga temannya. Sabtu malam Gaya mengunjungi kosan teman perempuannya, Amira, di Jalan Bangbayang. Tak lama kemudian, Amira memanggil kedua temannya Medi dan Indra untuk membantu menenangkan Gaya.

Sekitar pukul 01.00 WIB, Minggu dini hari, Gaya sempat berlari keluar kosan dan berteriak "mama papa." Ia dikejar oleh teman-temannya dan dibawa masuk kembali ke kamar. Lalu Pukul 02.00 WIB, Gaya sempat akan meloncat melalui jendela kamar, namun berhasil dicegah teman-temannya.

Setengah jam kemudian, kemungkinan saat teman-temannya lengah, Gaya kembali meloncat. Celananya sempat ditarik, tapi tak bisa menahan laju korban. Ia pun terjun bebas dari lantai 3 dan sempat mengenai kanopi sebelum mencium aspal jalan. Gaya pun tewas.
Halaman 2 dari 5
(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads