Demonstran Sindir Parpol yang Pernah Tolak Kenaikan Harga BBM

Demonstran Sindir Parpol yang Pernah Tolak Kenaikan Harga BBM

- detikNews
Selasa, 25 Nov 2014 10:45 WIB
Bandung - Aksi protes kenaikan harga BBM bersubsidi belum mereda di Kota Bandung. Mahasiswa kembali bergerak ke jalan guna menyuarakan sikap. Demonstran menyindir partai politik (parpol) yang pernah bersuara lantang menolak naiknya harga BBM.

Sedikitnya 50 orang tergabung Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Bandung Raya menggelar unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (25/11/2014).

"BBM memang sudah naik harganya, tapi kami ingin mengajak masyarakat untuk mengkritisi kebijakan pemerintah di negeri ini," ucap Juru Bicara BKLDK Bandung Raya Syaroful Anam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menilai kebijakan pemerintahan Jokowi-JK menaikkan harga BBM bersubsidi sangat tidak tepat. Kebijakan tersebut, lanjut Syaroful, hanya akan menguntungkan pihak asing dan pemilik modal.

"Rakyat kecil hanya bisa gigit jari. Dampak kenaikan harga BBM mengakibatkan harga-harga bahan pokok ikut naik. Hal ini akan menimbulkan keresahan dan gejolak sosial di masyarakat," katanya.

BKLDK Bandung Raya menyorot sikap parpol yang mengusung Jokowi-JK sewaktu masa pemilihan presiden. "Dulu ada parpol menolak kenaikan harga BBM. Setelah kini berkuasa, ternyata bertentangan dengan janji dulu. Berarti ada kemunafikan," ucap Syaroful.

Lebih lanjut Syaroful menuturkan, kekayaan alam Indonesia jika dikelola dengan cara benar sesuai syariat Islam, tentu akan memberikan kebaikan dan rahmat bagi seluruh alam. Aksi demonstrasi berlangsung aman dan tertib. Pedemo mengusung sejumlah poster yang antara lain bertulis 'Mahasiswa Muslim Menolak Kenaikan Harga BBM' dan 'Hidup Sejahtera Di Bawah Naungan Khilaf Rasyidah'.

(bbn/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads