Demonstran berjalan kaki sejauh satu kilometer dari Taman Flexi ke SPBU 31.401.01 di kawasan Dago, Kota Bandung, Rabu (19/11/2014). Mahasiswa memblokir ruas jalan sehingga memacetkan arus lalu lintas. Pedemo sempat 'sandera' truk di depan SPBU tersebut.
Selain itu, mahasiswa memblokade akses ke SPBU Pertamina yang mengakibatkan kendaraan tidak bisa masuk untuk mengisi bensin. Selama 45 menit para pedemo berada di jalan, setelah itu mereka melangkahkan kaki ke area SPBU. Petugas SPBU tak bisa menahan pedemo. Segelintir polisi dan tentara pun tidak mampu mencegah.
Selama 15 menit pedemo sambil membentuk lingkaran berada di area SPBU. Demonstran melakukan teatrikal dengan menghadirkan 'pocong' yang diperagakan seorang mahsiswa.
"Batalkan kenaikan harga BBM. Harus dicabut. Kenaikan BBM itu bentuk penghianatan terhadap rakyat," ucap Korlap AMB Achmad Dima.
"SPBU ini (di Dago) milik pemerintah. Hanya orang kaya yang bisa beli, berarti ada kesenjangan sosial. Lebih baik (SPBU) ditutup," ujar Achmad.
Selagi pedemo menyimak orator, dua truk polisi mengangkut personel Dalmas Polrestabes Bandung datang. Melihat kedatangan polisi berjumlah banyak, mahasiswa balik kanan membubarkan diri atau sekitar pukul 12.00 WIB. Aktivitas di SPBU tersebut kembali normal. (bbn/tya)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini