"Kami merasa keberatan, Bobotoh dituduh memprovokasi warga setempat dan melempari warga. Kami tidak ada niat mengajak ribut, kami punya hajat, Persib menang, untuk apa melakukan provokasi," ujar Firman, perwakilan Viking Persib Club dalam jumpa pers yang digelar di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Rabu (12/11/2014).
Menurut Firman, saat itu rombongan terkhir melintas di Jalan TB Simatupang, tiba-tiba dihadang oleh massa. Mereka lalu dihadang oleh massa yang sudah mempersiapkan perangkat 'perang'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa orang dari Bobotoh pun turun untuk pasang badan. Menurut Firman, Bobotoh tidak membawa senjata atau persiapan apapun guna membalas serangan dari massa tersebut.
"Massa yang menyerang sudah persiapan, mereka ada yang pakai helm, batu, bom molotof. Balasannya kita ambil lagi yang mereka lempar lalu kita lempar balik. Kita tidak ada niat sama sekali untuk menyerang, untuk apa? lebih baik cepat pulang dan menyiapkan energi untuk pesta rakyat," bebernya.
Buntut dari peristiwa tersebut, ada 6 orang Bobotoh yang ditahan oleh Polres Jakarta Selatan. Padahal menurut Firman, keenam Bobotoh tersebut mencari perlindungan dari serangan massa.
"Sebetulnya mereka itu bukan diamankan, tapi mengamankan diri. Karena terjadi tawuran dan tertinggal bus mengamankan diri ke mobil Polisi. Tapi ternyata salah karena malah mau dijadikan tersangka perusak rumah warga," kata Firman.
Atas peristiwa tersebut, rencananya Bobotoh akan berkonsultasi dengan ahli hukum untuk meminta pendampingan. Karena mereka menilai penyerangan kepada Bobotoh di TB Simatupang adalah terencana.
"Mungkin kita akan berkonsultasi dengan yang ahlinya (ahli hukum). Selama ini yang diberitakan di media itu sepihak. Pihak kami tidak niat melakukan penyerangan. Kalau niat mungkin dari semifinal juga sudah kami lakukan. tapi kami tetap konsentrasi untuk kemenangan," tandasnya.
(avi/ern)