Serda Didin merupakan anggota Babinsa Koramil 1311/Rajadesa. Malam itu, ia diberi kabar massa menyerbu rumah Yayah. Karena rumah kosong, massa bergeser ke rumah Darosi yang berjarak 3 km dari rumah Yayah. Mereka menuding Yayah dan Darosi sebagai dukun santet.
Darosi tak ada di rumah. Di dalam rumah hanya ada istri Darosi, Yayah, dan anak Yayah (Abdul). Massa melempari rumah dengan batu dan kayu. Mereka juga merusak mobil Carry milik Darosi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa tak langsung menghentikan aksinya. Di antara kerumunan malah muncul teriakan balasan. "Hancurkan, bakar!"
Serda Didin tak menyerah. Dalam kondisi gelap, ia mengejar warga yang diduga menjadi provokator. Pahanya terluka karena lemparan batu.
Ketika situasi mereda, Serda Didin mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah. Ia masuk dan menemukan istri Darosi, Yayah dan Abdul. Bersamaan dengan itu, datang Babinkamtibmas dan Kepala Desa Tanjungsari. Kemudian Serda Didin menyerahkan ketiga orang tersebut kepada Babinkamtibmas. Setelah itu ketiganya dibawa ke Polsek Rajadesa.
Ternyata situasi belum sepenuhnya aman. Serda Didin mendapat telepon dari Serda Dodo (personel Koramil 1310/Ranca), sekelompok orang merusak rumah Yayah. Serda Didin dan Serda Dodo mengajak Serma Asep Mulyadi mencegah aksi anarkis massa. Mereka mengimbau massa tidak berbuat anarkis.
Kemudian tokoh agama, perangkat desa, dan tokoh masyarakat, datang dan ikut menenangkan massa. Massa pun membubarkan diri. Saat ini, kejadian tersebut didalami Polsek Rajadesa.
Aksi Serda Didin dan dua temannya tersebut mendapat pujian dari Korem Ciamis dan Kodam Siliwangi. "Patut diacungi jempol," tulis Bagian Penerangan Kodam Siliwangi.
(try/ern)