Sekelompok anak muda yang tergabung dalam Komunitas Remaja Aktivis Industri Fashion (Kreatif) yang ada di kawasan Sentra Rajut Binong Jati, mencoba menyuguhkan seni merajut dengan pola wajah kepala daerah.
Mereka kemudian menggelar lomba yang bertajuk 'Merajut kreatif wajah wali kota Bandung' Sesuai temanya, lomba tersebut yakni lomba merajut dengan teknik tertentu dengan pola wajah wali kota Bandung dari seluruh periode. Sepertu mantan Wali Kota Bandung Wahyu Hamijaya, Ateng Wahyudi, Dada Rosada, hingga Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Eka, di Sentra Rajut ini terdapat 400 perajut, mulai dari RW 01 Hingga RW 10. Namun yang mengikuti lomba ini hanya dibatasi hingga 10 orang.
"Yang 10 orang ini perwakilannya saja. Banyak yang mau tapi kita batasi. Mereka perajut yang di daerah sini. Biar ada semangat lagi," ungkapnya.
Peserta akan merajut wajah wali kota dan mantan wali kota Bandung. Mereka merajut dengan teknik anyam dengan kecepatan merajut minimal 60 menit.
"Nanti penilaiannya dari kemiripannya dengan gambar. Semakin mirip dan rapi, semakin berpotensi untuk juara," jelas Eka.
Lebih lanjut Eka mengatakan, rencananya karya rajutan wajah wali kota Bandung ini akan menjadi karya seni untuk menjadi koleksi galeri rajut.
"Sekarang ini kami belum punya galeri. Rencananya karya mereka akan kita pigura dan dipajang di galery rajut," terang Eka.
Ada dua alat rajut jenis interesia yang digunakan dalam lomba ini. Para peserta mendapatkan pola wajah wali kota dengan cara diundi. Mereka diberi waktu paling lama 2 jam untuk menyelesaikan rajutannya.
Menurut salah satu peserta, Dede (31), teknik merajut anyam ini cukup sulit. Dibutuhkan ketelitian agar hasilnya mirip dengan pola wajah tokohnya.
"Lama tidaknya tergantung gambarnya. Kalau seperti ini paling satu jam. Ini saya lagi bikin polanya dulu dari gambar yang sudah ada," kata Dede yang sejak 2009 menjadi perajut di Binong Jati.
(avi/ndr)