Warga Bandung Resah Marak Penjual Obat Aborsi via Online

Warga Bandung Resah Marak Penjual Obat Aborsi via Online

- detikNews
Senin, 06 Okt 2014 12:31 WIB
Penjual obat aborsi online yang ditangkap
Bandung - Terungkapnya kasus penjualan obat aborsi secara online membuat warga Bandung resah. Warga meminta pihak berwajib bertindak tegas dan meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) segera turun tangan menutup situs penjual obat untuk menggugurkan kandungan itu.

"Saya sangat khawatir, apalagi itu dijual bebas. Artinya siapa pun bisa membelinya," ujar Tini Mulyani (42), warga Riungbandung, Senin (6/10/2014).

Kekhawatiran yang sama dilontarkan Sulaiman (35), warga Kiaracondong. Menurutnya dengan akses internet saat ini, di mana semua orang bisa mengakses, penjualan obat aborsi akan sangat mudah dijangkau siapa saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahaya kalau memang penjual obat aborsi itu tetap nekat berjualan. Sekarang 'kan sangat mudah akses internet, pakai handphone saja sekarang serba gampang masuk situs-situs negatif," ujarnya.

Sulaiman berharap Kominfo segera turun tangan untuk menghapus situs penjual obat aborsi, yang menurutnya sama berbahaya dengan pornografi.

Penelusuran detikcom, situs atau website penjual obat aborsi terlihat berjubel menghiasi halaman mesin pencari. Mayoritas kontennya serupa. Mereka menawarkan sejumlah merek obat yang disebut-sebut ampuh mengugurkan kandungan perempuan. Bahkan, sejumlah pengelola situs berusaha meyakini calon pembeli dengan menampilkan testimoni konsumen yang mengklaim sukses merasakan khasiat obat perusak janin. Penjual obat aborsi via online begitu berani mengumbar nomor telepon dan PIN BB.

Pekan lalu, personel Satnarkoba Polrestabes Bandung meringkus Kankan Irawan (32), penjual obat aborsi secara online. Berdasarkan keterangan Kankan kepada penyidik, kata Mashudi, harga jual obat aborsi bervariasi yaitu mulai Rp 850 ribu hingga Rp 2 juta perpaket. Satu paket berisi sejumlah obat aborsi, antibiotik dan jamu. Tersangka juga mematok harga Rp 85 ribu per butir.

Kankan mengaku sudah menjual obat aborsi secara online sejak 2009. Khusus untuk pelanggan di Bandung, ia menggunakan sistem cash on delivery (COD). Sementara luar kota menggunakan jasa pengiriman barang.

(bbn/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads