Operasi pemisahan organ yang menyatu pada bayi kembar siam dempet bokong, Bima-Arjuna di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung diperkirakan memakan waktu hingga 16 jam. Dalam operasi yang panjang tersebut, 102 orang tim dokter dan perawat dikerahkan RSHS Bandung supaya hasilnya seperti yang diharapkan.
"Operasi yang dimulai pukul 6.30 WIB tadi ini kemungkinan baru selesai pada pukul 23.00 WIB atau kurang lebih berlangsung 16 jam," ujar Direktur Utama RSHS Bandung Bayu Wahyudi saat jumpa pers di Gedung COT RSHS, Jalan Dr Djundjunan, Senin (6/10/2014).
Operasi ini ditangani oleh tim yang terdiri dari dari dokter spesialis anestesi, bedah anak, urologi, bedah plastik, orthopedi, anak, radiologi, patologi klinik, rehabilitasi medik, psikologi, ahli farmasi, ahli gizi dan perawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, operasi ini juga dihadiri oleh tim kembar siam dari RS Soetomo Surabaya yang terdiri dari dokter spesialis bedah anak, 1 dokter spesialis urologi, 1 dokter spesialis anak dan 2 dokter spesialis anestesi.
"RS Soetomo telah memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam penanganan dan operasi bayi kembar siam. Sudah 63 bayi kembar siam yang ditangani RS Soetomo, sementara di RSHS, ini yang ke-3 bagi kami," tutur Bayu.
Menjalani operasi yang panjang, secara teknis, dr Agus Harianto dari RS Soetomo menjelaskan bahwa operasi memiliki skenario yang di dalamnya mengatur kapan dokter masuk dan melakukan apa.
"Enggak ada istirahatnya. Jadi kalau sekarang yang lagi menangani dokter bedah anak, kemudian dokter lain monitoring dan stand by, kalau sudah bagian urologi, gantian," jelasnya.
(tya/ern)