Udin Samsudin (50) seorang penambang tewas setelah tertimpa batu sebesar 2 meter yang digalinya dari Bukit Cibuntu, Kampung Pasir Pacar, RT 02/02, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug. Ia meninggal setelah dibiarkan beberapa jam dan hanya mendapat pertolongan pijat secara tradisional.
Informasi dihimpun, saat kejadian korban tengah menggali batu cadas di areal tambang tanpa izin yang telah digelutinya selama lebih dari lima tahun sekitar pukul 08.30 WIB Rabu (1/10/2014). Saat itu ia ditemani Esa (50) rekan sesama penambang. Pemilik tambang Indri (45), juga ikut menyaksikan proses penggalian tambang cadas yang akan digunakan untuk bahan Batako Pres tersebut.
"Dia saat itu menarik batu sebesar ember dari dalam bukit Cibuntu, saat ditarik ternyata di atas batu tersebut muncul batu yang lebih besar yang langsung menimpa pak Udin," ungkap Esa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu pemiliknya ada dan melihat saat ayah saya tertimpa batu besar, bukannya membawa ke rumah sakit tapi malah dibiarkan terkapar di rumahnya hampir selama empat jam dari Jam 09.00 WIB sampai jam 13.00 WIB. Saya mengetahui setelah ayah saya meminta seseorang untuk menjemput saya dan minta dibawa ke tukang urut di wilayah Cimande," ungkap Wahyudin di rumah duka sekitar puku 01.00 WIB, Kamis (2/10/2014).
Korban meninggal dunia di tempat urut tradisional sekitar pukul 18.30 WIB, Rabu sore. Rencananya keluarga korban akan melaporkan hal itu ke Polsek Cicurug untuk menyelidiki peristiwa ini.
(ern/ern)