Hidup Mega Bocah Lumpuh Otak kini Bergantung Pada Alat Penyedot Dahak

Hidup Mega Bocah Lumpuh Otak kini Bergantung Pada Alat Penyedot Dahak

- detikNews
Rabu, 10 Sep 2014 14:26 WIB
Bandung - Mega Lestari (7) bocah penderita lumpuh otak terpaksa harus bernapas melalui tenggorokannya. Sudah sejak tiga bulan lalu, bagian lehernya terpaksa dibolongi karena sudah tidak bisa bernapas melalui hidung dan mulutnya. Mega terpaksa menggantungkan hidupnya kepada alat penyedot dahak atau saction pump.

"Anak saya sudah tidak bisa bernapas lewat hidung, karena ada penyumbatan. Jadi napasnya dari tenggorokan," ujar Nurhayanti kepada detikcom, saat ditemui di rumah kontrakannya di Gang H Ghozali II RT 06 RW 02, Bandung, Rabu (10/9/2014).

Sejak dioperasi pelubangan tenggorokan 3 bulan lalu, hampir 5 menit sekali, atau setiap ada dahak di tenggorokanya. Sang ibu harus selalu siaga untuk menyedot dahak dari tenggorokan Mega. Jika tidak, Mega tidak akan bisa bernapas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau udah ada bunyi grok..grok..dari tenggorokannya, harus cepat-cepat disedot. Kalau enggak kehabisan napas," terang Nurhayanti sambil sesekali mengelus-elus dada anak keduanya tersebut.

Nurhayanti dan suaminya Rofingi (42) terpaksa membeli alat penyedot dahak sendiri. Karena hanya alat itulah yang saat ini bisa membantu Mega untuk bisa bernapas lega.

"Kalau nyewa di rumah sakit mahal. Jadi kami membeli sendiri. Apalagi penanganannya tidak boleh terlambat, ada dahak langsung sedot. Kalau tidak nanti kering dan bisa menutup lubangnya," tutur Nurhayanti.

Meskipun dalam kondisi demikian, namun Nurhayanti tetap berusaha memberikan asupan gizi yang terbaik untuk anaknya. Dalam satu hari, Mega diberi makan dan susu sebanyak tiga kali.

"Makannya pakai bubur bayi, sehari tiga kali. Kalau pakai bubur nasi, meskipun lembut susah masuk, malah tersedak. Susu juga kita kasih," ujar ibu rumah tangga yang memiliki 3 anak ini.

Namun semakin hari, kondisi tubuh Mega semakin menyusut, berat badan di usianya yang 7 tahun hanya mencapai 10 kilogram. Saat ini tubuh Mega juga kerap mengalami panas dingin.

"Kalau panas, panas banget. Kalau dingin, dingin banget. Obat juga ada, ya sabar saja, terus berusaha," lirihnya.

(avi/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads