Empat pria komplotan pencuri yang malang melintang di Bandung tak mengira jika sejumlah polisi wanita (polwan) menyergapnya. Ada cerita mendebarkan sewaktu proses penangkapan kawanan penjahat sadis ini.
Minggu dini hari 10 Agustus lalu, tim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung bagian piket siaga. Udara dingin dini hari masih menusuk. AKP Euis Yuningsih (48) sigap mengangkat dering telepon masuk ke meja kantor. Lawan bicaranya mengaku menjadi korban percobaan perampasan motor. Ciri-ciri pelaku dikantongi Euis. Belakangan identitas pelaku diketahui berinisial HR (42), AE (41), DK (29), dan IM (21).
"Saya dibonceng Bripka Wahyu Fitrianto mengecek ke lokasi. Saat melewat Jalan Naripan, kami melihat ada empat pria menggunakan dua sepeda motor. Ciri-ciri mereka sama dengan disebut korban percobaan perampasan motor," ucap Euis yang juga menjabat Kanit PPA Satrekrim Polrestabes Bandung sewaktu ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Selasa (19/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kontak mereka agar membantu. Karena empat pria mencurigakan itu tiba-tiba kabur. Lalu saya dan Wahyu mengejarnya," tutur Euis.
Motor pelaku dipacu kencang. Tepat di dekat mal Istana Plaza, Jalan Pasirkaliki, motor ditumpangi Euis berhasil menyalip salah satu motor pelaku. "Saya tendang motornya, pelaku (dua orang) terjatuh," ujarnya.
Pelaku di motor lainnya berhenti setelah melihat rekannya tersungkur. Bersamaan itu, sambung Euis, mobil berisi tim Unit PPA tiba di lokasi penyergapan.
"Tiga polwan dan dua polki (polisi lelaki) ikut membantu menangkap keempat pelaku," kata Euis.
"Nah, waktu proses penangkapan, pelaku melawan. Mereka sempat berkelahi dengan saya dan tiga polwan. Bahkan satu pelaku membawa pisau," tuturnya menambahkan.
Euis sigap. Dia menguasai seorang pelaku. "Terpenting saya raih tangan pelaku agar posisi tangannya berada di belakang sehingga sulit bergerak," ujar mantan Kapolsek Cinambo ini.
Polwan lainnya malah bertikai dengan tiga pelaku. Bahkan, pelaku berontak dan menendang polwan. Tetapi tiga polwan itu tak gentar. Mereka menampilkan jurus judo untuk menumbangkan para pelaku. "Setelah menyerah, dua polki membawa semua pelaku ke Polrestabes Bandung," kata Euis.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Nugroho Arianto mengatakan keempat pelaku, HR, AE, DK, IM, sudah melakukan lima kali lebih aksi kriminal. "Para tersangka ini tergolong sadis. Mereka pelaku kejahatan jalanan di Bandung. Tiga di antaranya merupakan residivis," tutur Nugroho.
Hasil interogasi, keempat pelaku tersebut mengaku sebelum diringkus polwan telah mencuri di salah satu rumah makan di Jalan Martadinata. Barang bukti yang disita antara lain satu pisau, satu linggis kecil, satu brankas, tiga telepon genggam, dan dua unit sepeda motor. Kini HR, AE, DK, dan IM meringkuk di sel tahanan Mapolrestabes Bandung.
(bbn/ern)