Untuk itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung (Diskamtam) Arief Prasetya akan melakukan revitalisasi di taman tersebut.
"Taman ini mewakili perwakilan aset-aset pemkot yang tersembunyi. Dulunya kan kolam air raksasa, nanti kita bikin menjadi hidup kembali. Tapi ini kan tamannya termasuk taman statis karena kerapatan pohon yang tinggi-tinggi, seperti Babakan Siliwangi (Baksil)," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, usai meninjau Taman Kolam di Jalan Kolam No 1, Kel Ciumbuleuit, Kec Cidadap, Jumat (25/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Luas lahannya sekitar 5.000 meter. Nanti ada sedikit bangunan amphiteater di sana," terang Emil.
Di tempat yang sama, Kadiskamtam Kota Bandung Arief Prasetya mengatakan, pada jaman dulu taman tersebut merupakan salah satu tempat parkir air yang fungsinya menahan air saat hujan.
"Dulu ada 3 parkir air itu. Karang Setra, Situ Aksan dan Taman Kolam ini. Yang tersisa tinggal ini. Nanti dihidupkan kembali kolamnya dan dibangun amphiteater," ucapnya.
Arief memastikan tidak akan menebang pohon-pohon di taman tersebut. Namun agar sinar matahari masuk, pihaknya akan sedikit mengurangi kerimbunan daun-daunnya.
"Karena konsepnya kolam dan amphiteater. Kita akan sedikit pengurangan kerimbunan, tapi tidak akan menebang," tegasnya.
Saat ini, kondisi taman tersebut seperti hutan kota kecil di tengah padatnya kawasan Ciumbuleuit. Karena tidak 'terjamah', tempat tersebut banyak sampah dedaunan dan nyamuk-nyamuk ganas.
(avi/try)