Menurut penggagas GSDB, Goris Mustaqim, pihaknya bersama Bandung Fe Institut sudah melakukan pendataan sejak 2009. Namun baru kali ini dilaunching untuk mengajak lebih banyak masyarakat lagi untuk terlibat aktif mendata budaya-budaya Indonesia.
"Mengingat kebudayaan di Indonesia yang sangat beragam, mengumpulkannya bukan perkara mudah. Jadi kita harus memulai gerakaan pendataan ini," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, usaha lain yang dilakukan juga yakni kegiatan salin data untuk mengumpulkan dan mengklasifikasikan data budaya nusantara yang tersebar di buku-buku, majalah dan internet," bebernya.
Saat ini sudah ada sekitar 20 ribu data kebudayaan Indonesia yang bisa dilihat melalui situs www.budaya-indonesia.org, dan akan terus berjalan untuk mengumpulkan data-data budaya di Indonesia.
"Data-data tersebut diperoleh baik dari penelitiaan maupun kiriman data-data dari partisipan. Pesertanya semua kalangan, mulai dari mahasiswa dan umum," kata dia.
(avi/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini