Plagiarisme di Kalangan Dosen Masih Tinggi, Pengangkatan Guru Besar Diperketat

Plagiarisme di Kalangan Dosen Masih Tinggi, Pengangkatan Guru Besar Diperketat

- detikNews
Selasa, 03 Jun 2014 18:28 WIB
Bandung - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Djoko Santoso menyebut angka plagiarisme di Indonesia cukup tinggi pada 2013 lalu. Tercatat ada 808 kasus yang terdeteksi. Ia pun menyatakan, syarat pengangkatan guru besar yaitu berupa karya tulis atau jurnal ilmiah pun akan diperketat.

Hal itu disampaikan Djoko saat mengisi acara Electrical Engineering Days 2014 di Aula Barat ITB, Jalan Ganeca, Selasa (3/6/20/14). Dalam paparannya, Djoko menunjukkan jumlah kasus copy paste sertifikasi dosen dimana pada tahun 2011 tercatat ada 2.865 kasus, 2012 13 kasus dan 2013 808 kasus.

"Dipikirkan kita enggak tahu. Dipikirnya kita ini buta huruf apa. Ngenyek (ngejek). Kita periksa itu. " ujar Djoko

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan, fakta pemalsuan dokumen karya ilmiah di antaranya dilakukan dengan modus jurnal rakitan, jurnal bodong, artikel sisipan, label akreditasi palsu nama pengarang sisipan, buku lama sampul baru dan nama pengarang berbeda.

Karena itu Djoko tak mau main-main untuk mengangkat guru besar. Karena merekalah nantinya yang akan memberikan gelar doktor.

"Guru besar kalau main-main itu nanti hasilnya doktor-doktoran. Enggak bener itu kalau doktor-doktoran, master-masteran, sarjana-sarjanaan. Makanya kita cegah dari atasnya harus bener," tuturnya.

Djoko mengatakan, dirinya bersama tim selalu memeriksa karya tulis yang masuk dengan seksama. Ia mengungkapkan, bahkan sekelas Menteri Pendidikan M Nuh saja bisa menemukan ada yang tidak beres dari karya ilmiah.

"Pernah sudah sampai pak menteri, katanya ini plagiat. Ditanya alasanya, beliau bilang rasanya pernah baca. Saya jadi cari. Ternyata benar. Ternyata pak menteri aja baca," cetusnya.

(tya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads