Guru Bahasa Inggris Curhat Soal Kurikulum Baru di Konferensi Internasional

Guru Bahasa Inggris Curhat Soal Kurikulum Baru di Konferensi Internasional

- detikNews
Selasa, 03 Jun 2014 14:42 WIB
Bandung - British Council, University of Leeds dan Institut Teknologi Bandung menggelar Konferensi Internasional tentang Kurikulum dan Penilaian Pelajaran Bahasa di Aula Timur ITB mulai Selasa (3/6/2014) hingga Kamis (5/6/2014). Dalam konferensi ini, sekitar 500 guru, dosen dan pengajar bahasa Inggris akan membahas isu hangat soal kurikulum baru dan ujian nasional.

"Konferensi internasional ini bertujuan agar para guru dan pendidik Bahasa Inggris dapat menyuarakan pikiran dan ide-ide terkait dengan diberlakukannya kurikulum baru," ujar Damian Ross, Director English for Education System (EES) British Council saat jumpa pers di ITB, Jalan Ganeca.

Topik kurikulum baru dan UN dipilih karena saat ini masi hangat dibahas. Termasuk kesiapan guru menghadapi barang baru tersebut. Karena disinyalir, banyak guru merasa belum siap dengan sistem baru ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih banyak guru yang merasa kurang jelas. Apakah Bahasa Inggris ini hanya merupakan mata pelajaran biasa atau menjadi pelajaran berbahasa. Ujiannya juga kan harus jelas, sementara ini masih banyak guru yang belum siap. Apakah harus mengajarkan sesuai kurikulum, atau mengajarkan supaya lulus UN nanti," kata Bana G Kartasasmita, salah satu inisiator konferensi ini.

Sementara itu, Dr Martin Wedell dari University of Leeds berpendapat bahwa UN di Indonesia termasuk di dalamnya pelajaran Bahasa Inggris tidak bisa menjadi ukuran keberhasilan kurikulum.

"Saya sebenarnya mempertanyakan tujuan dari UN di Indonesia. Kenapa harus ada UN. Guru mengalami konflik karena hal ini," tutur Martin.

Konferensi internasional ke-10 ini diharapkan dapat menjadi suatu forum untuk pengembangan profesional yang terdiri dari sesi-sesi pleno, presentasi, workshop, diskusi panel dan kesempatan networking. Para peserta yang mengikuti konferensi ini berasal dari 7 provinsi di Indonesia.

Selain Dr Martin Wedell, hadir menjadi pembicara yaitu Itje Chodijah, salah satu pengajar Indonesia di bidang bahasa, Ahmad Bahrudiin dari Komunitas Qaryah Thayyibah, Prof Susanto Imam Rahayu dari ITB dan Dr Souba Rethinawamy dari Univerity of Malaysia.



(tya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads