Hari berjalan terburu-buru ke luar dari ruangan Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial, tempat audiensi. Kakinya yang pincang karena terluka membuat langkahnya sedikit tersendat. Sambil berjalan, ia menangis penuh kekesalan kepada Pemkot Bandung.
"Kami merasa tidak dianggap. Padahal kami sudah jelasin. Tapi Pemkot seolah enggak mau mengerti dengan menyerahkan urusan itu (koordinator) ke kami. Justru karena itu kita datang ke sini buat minta bantuan," kata Hari penuh emosi di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (22/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika kita tanyakan itu (Perda), mereka enggak bisa menjawab. Pemkot hanya melaksanakan penegakan hukum tanpa memperhatikan yang lainnya. Saya kesal. Sekarang mah pilih mana, ngebela koordinator yang salah atau masyarakat kaya kita," tegasnya.
Audiensi tadi pun belum membuat para sebagian PKL Merdeka puas. Menurut Hari Pemkot menjanjikan akan kembali mengumpulkan semua pihak baik dari PKL, Pemkot, manajemen BIP, dan koordinator PKL untuk memecahkan masalah ini.
"Sore ini mah ya dagang dulu saja. Mereka bisa suruh kita bersabar, padahal kita udah lima bulan enggak makan," tandasnya.
(avi/ern)