Pemkot Bandung belum bisa memberi keterangan terkait keretakan tembok dan lantai di bantaran kali Citepus, RW 02, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo. Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung mengaku baru mendapat laporan hari ini dari camat setempat.
"Belum saya cek. Baru dapat kabar hari ini," kata Kepala DBMP Kota Bandung Iskandar Zulkarnaen di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (7/4/2014).
Pihaknya pun berjanji akan segera meninjau tempat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Ketua RW 02 Kelurahan Arjuna Kecamatan Cicendo, Dede Gandamana mengatakan, sebenarnya keretakan rumah juga terjadi di beberapa RT di wilayahnya. Namun sebagian sudah diperbaiki.
Sejumlah rumah warga yang kondisinya cukup parah yakni, warga RT 03 dan RT 02. Di antaranya kediaman Aef Budiman, Endang, Oman, Abeng dan Nono.
"Ya saya harap URC (Unit Reaksi Cepat) dan semua dinas Pemerintah Kota Bandung agar cepat tanggap dalam hal ini. Warga butuh bantuan bahan bangunan yang bisa dipergunakan untuk merehab rumah dengan cepat," kata Dede sambil menyebut kawasannya tersebut merupakan salah satu pilot project kampung juara yang digagas oleh Pemerintah Kota Bandung.
Jalan bolong menjadi salah satu masalah krusial selain banjir cileuncang di Kota Bandung. Untuk mengurangi jalan rusak yang menjamur di jalan-jalan di Kota Bandung, Pemkot siapkan unit reaksi cepat tambal jalan.
URC digagas dan dilaunching Wali Kota Ridwan Kamil, Selasa, 19/11/2013 lalu. Tim itu ditugaskan menambal jalan. Masyarakat diharapkan bisa memberikan informasi ke DBMP, kelurahan terdekat atau akun twitter @dbmpkotabdg. Tidak disebutkan, apakah URC juga ditugaskan mengatasi rumah retak yang diperkirakan akibat pergeseran tanah seperti terjadi di bantaran kali Citepus, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo.
(avi/try)