Detikcom mencoba menelusuri tempat sampah tersebut mulai dari Simpang Dago hingga Jalan Aceh-Merdeka. Di sepanjang jalan tersebut ditemukan lebih dari dua tempat sampah yang rusak. Di antaranya di Perempatan Simpang dan Pertigaan Dayang Sumbi. Tempat sampah tersebut sudah rusak, bentuknya sudah tidak sempurna dan tidak ada keresek yang menempel.
Seperti diketahui, tempat sampah ini terbuat dari besi sederhana. Ada dua wadah, yakni keresek hijau untuk sampah organik, dan keresek putih untuk non organik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intan (24) salah satu warga yang bekerja di kawasan Jalan Merdeka ini menyadari ia pun masih suka membuang sampah tidak pada tempatnya karena terburu-buru.
"Saya tahu itu ada untuk non organik dan organik. Tapi kalau lagi terburu ya asal saja, yang penting tidak membuang sampah di jalan," ujarnya.
Sementara Nenden (28) warga yang bekerja di kawasan Jalan Aceh ini mengaku patuh dengan pemisahan tempat sampah. Namun ia juga tak yakin ketika tiba di TPS, sampah akan benar-benar terpisah.
"Kalau saya sih buang sesuai aturannya. Yang jadi masalahnya di pusatnya nanti dipisah atau enggak. Atau malah menyatu, kan sama saja," kata dia.
Bandung sempat dijuluki 'The City of Pigs' dalam tulisan di salah satu blog WN Bulgaria yang menetap di Bandung. Tulisan tersebut mendapat reaksi bermacam-macam dari warga Kota Bandung. Ada yang setuju ada juga yang tidak setuju. Jika Anda termasuk yang tidak setuju, sudahkah membuang sampah pada tempatnya hari ini?
(avi/ern)