.webp)
Pemasangan lampu LED yang dipasang menyorot dua bangunan tersebut merupakan bagian dari CSR dari sebuah perusahaan lampu yaitu Philips. Peresmian 'Bandung Benderang' dilakukan pada 26 Januari lalu.
Di Gedung Sate, warga akan melihat bangunan bergaya art deco itu berganti-ganti warna dalam frekuensi waktu tertentu. Merah-hijau-ungu-biru bergantian menyala di bagian menara dan jendela serta pilar di lantai II Gedung Sate. Kadang muncul perpaduan dua-tiga warna bersamaan dengan komposisi berbeda yang tampil menawan.
Saat hari mulai gelap, banyak warga biasanya duduk di tangga Lapangan Gasibu memandang ke arah Gedung Sate. Suasananya menarik, perpaduan lalu lintas kendaraan, air mancur di halaman Gedung Sate dan tentu saja gemerlapan lampu. Mau sekedar nongkrong atau berfoto-foto boleh. Pemandangan ini bisa dinikmati setiap malam dan catat, gratis!
Jangan lupa, bagi yang membawa kendaraan, Anda tak bisa parkir seenaknya di sepanjang Jalan Diponegoro. Ada petugas keamanan dalam Gedung Sate yang berjaga di sana. Tapi Anda bisa parkir di samping Lapangan Gasibu. Meski tak boleh parkir di sekitaran Gedung Sate, Anda tetap bisa berfoto di area depannya kok.
Yang tak kalah cantik adalah Jembatan Layang Pasupati. Di bagian tengah, di mana ada tiang-tiang berjejer juga disinari kelap-kelip lampu. Warnanya pun tak hanya satu, namun gradasi berbagai warna yang membuat Pasupati makin ciamik.
Pengendara yang melintas di Pasupati pun kini punya pemandangan yang menyegarkan mata. Namun, bedanya, di sini tak bisa berfoto-foto bebas. Karena selain bisa mengganggu pengendara lain, ada polisi juga yang akan memperingatkan Anda.
Kalau mau mengambil foto Pasupati dengan cahayanya yang gemerlap, bisa saja mengambilnya dari gedung-gedung tinggi di sekitaran Pasupati seperti dari Balubur Town Square.
(tya/ern)
