Hal itu diungkapkan Ishak Nana, satpam di guest house yang berada sekitar 40 meter dari rumah kos Sisca. Ishak dihadirkan menjadi saksi dalam sidang lanjutan tewasnya Sisca di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LRE Martadinata, Senin (20/1/2014).
Ishak menuturkan sekitar 8 bulan sampai 1 tahun sebelum kejadian, ada dua orang pria yang mengendarai sepeda motor nongkrong di dekat tempatnya berjaga. Mereka mengawasi rumah kosan Sisca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menunjuk perempuan dengan Karimun Merah itu ke rumah Sinurat yang menjadi tempat kos Sisca. Mereka menunggui rumah tersebut dari pukul 9 pagi hingga 5 sore.
"Ya, korban memang pernah pakai Karimun Merah," katanya.
Saat ditanya untuk keperluan apa mereka mengamati perempuan tersebut, mereka mengatakan untuk mengambil berkas kepolisian.
"Saya usir mereka supaya tidak menunggu di situ," katanya.
Di lain kesempatan, datang orang yang berbeda datang menggunakan mobil. Sama halnya dengan dua pria sebelumnya, lelaki tersebut bahkan memintai tolong dirinya untuk mengawasi Sisca.
"Kang, mau nggak ngawasin itu keluar jam berapa," tiru Ishak.
Namun ia menolak permintaan pria yang menggunakan pakaian biasa dan mobil merah berplat D 123.
Kisah Ishak soal adanya orang yang menunggui Sisca itu diakuinya baru diungkap di sidang. Karena selama dimintai keterangan di polisi, hal itu tidak pernah ditanyakan.
"Baru di sini, kalau di polisi enggak ditanyain soalnya," tuturnya.
Sementara keterangannya di hari kematian Sisca, Ishak mengaku pulang sekitar pukul 17.00 WIB karena akan berbelanja baju dengan istrinya. Sekitar pukul 19.00 WIB saat berboncengan dengan istrinya melintas di Jalan Cipedes Tengah, ia melihat ada kerumunan orang.
"Katanya ada yang jatuh dari motor. Saya sempat lihat korbannya telungkup, tapi saya enggak turun," tutur Ishak.
Kembali ke tempat kerjanya, kemudian ia didatangi sejumlah polisi yang meminta rekaman CCTV. Rekaman CCTV yang memperlihatkan lampu sorot mobil ke arah rumah milik Sinurat (tempat kos Sisca) itu diputarkan di ruang sidang VI melalui laptop yang dibawa JPU.
(tya/ern)