Horor di Jembatan Pasupati, Ini Solusi Ridwan Kamil

Horor di Jembatan Pasupati, Ini Solusi Ridwan Kamil

- detikNews
Senin, 23 Des 2013 19:44 WIB
Bandung - Jembatan Layang Pasupati menjadi tempat horor. Aksi kejahatan jalanan berupa penjambretan dan penodongan sering terjadi di kawasan tersebut. Warga pun terusik. Rasa aman seolah hilang saat melintasi jembatan yang menjadi ikon kota ini.

Tidak hanya rawan kriminal, fly over Pasupati juga rawan kecelakaan lalu lintas. Kondisi tersebut diperparah dengan keberadaan deretan lampu penerangan jalan umum (PJU) yang banyak tidak berfungsi.

Kasus terbaru yang jadi perhatian ialah kematian taruna Akademi Angkatan Udara, Andik Wahyu Hermawan. Andik tewas usai ditusuk orang tak dikenal yang menunggangi sepeda motor di jembatan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil prihatin. Ia menyatakan itu merupakan tanggungjawabnya sebagai wali kota.

"Saya punya gagasan baru untuk mengembalikan rasa aman. Personel Satpol PP nanti dibikin sistem patroli. Hal ini juga untuk mengisi patroli kepolisian yang belum maksimal," tutur Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, saat ditemui wartawan usai melayat jenazah Andik di rumah duka, perumahan TNI AU, Jalan Suparmin No.33, Kota Bandung, Senin (23/12/2013).

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengintensifkan pengamanan di Pasupati.

"Saya sudah telepon Kapolda Jabar untuk intensifkan (patroli). Selain itu melibatkan semua unsur terkait seperti Polri, TNI, dan Satpol PP untuk bersama dan bersinergi menjaga keamanan," ucap Ridwan.

Fly Over Pasupati merupakan jembatan menghubungkan bagian utara (Jalan Pasteur) dan timur (Jalan Surapati) Kota Bandung yang melewati lembah Sungai Cikapundung. Jembatan ini berdiri sejak Juni 2005. Panjang jalannya mencapai sekitar 2,8 kilometer.

Soal PJU yang mati, menurutnya itu bukan berarti Pemkot membiarkan. Sebab berulangkali lampu yang sudah diperbaiki dirusak kembali.

"Kondisi seperti itu masalah bagi kami. Gelapnya Bandung, ada kriminal juga. Sekarang kami pasang dan dibenarkan, ternyata diputus lagi. Disinyalir ada mafia (perusak lampu PJU). Misalnya lampu di Taman Flexi, baru saja dipasang, lampunya dipecahkan," ungkapnya.

Meski begitu, Emil menyatakan harus cepat bereaksi dengan cara-cara kreatif. "Kami sedang memikirkannya. Cari cara agar lampu tidak cepat rusak serta dirusak, dan sistem kabel yang tidak mudah disabotase," tuturnya.

Rencananya, pada 2014 mendatang Pemkot Bandung menganggarkan Rp 5 miliar untuk sistem terintegrasi keamanan kota. "Termasuk memasang kamera CCTV di prapatan-prapatan. Nantinya ada ruang operasional yang bisa memonitor," ujarnya.

Disinggung kasus penusukan menewaskan Andik di Pasupati, Ridwan turut bersedih dan prihatin. Dia menyerahkan kepada polisi untuk mengungkap kejadian tersebut. "Mohon diusut sampai ketemu (pelakunya)," ujar Ridwan singkat.

(bbn/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads